BLSM : Waduh, di Gunungkidul Warga Sudah Meninggal Tetap Dapat Jatah

Harianjogja.com,GUNUNGKIDUL—Tiga warga Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari masih tercatat sebagai penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat atau BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, meskipun ketiganya sudah meninggal dunia.

Kepala Kantor Pos Cabang Wonosari M Mufti Ismail mengatakan, ketiga warga yang meninggal dunia dan tercatat sebagai penerima BLSM baru diketahui ketika pembagian Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Selain 3 warga meninggal dunia, tiga warga lainnya asal Kecamatan Wonosari juga terpaksa dibatalkan pencairan dana BLSM karena diketahui bukan penduduk asli Wonosari.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

“Koreksi data hari ini [kemarin] ada 6 orang. tiga orang sudah meninggal dunia dan tiga lainnya bukan penduduk asli,” katanya saat memantau pencairan dana BLSM hari kedua di halaman kantor Pos Cabang Wonosari, Rabu (3/7/2013)

Menurut Ismail, keenam warga yang batal menerima dana BLSM tersebut bisa digantikan kepada warga baru dengan terlebih dahulu diajukan oleh pemerintah desa melalui kecamatan sampai pemerintah kabupaten. “Baru nanti kita ajukan ke pusat untuk diganti kepada penerima yang baru,” ucapnya.

Sementara jumlah penerima BLSM di Kecamatan Wonosari sebanyak 4.887. Pencairan dana BLS dijadwal dalam beberapa tahap. Rabu (3/7) untuk warga Desa Wonosari, Duwet, Wareng, Balai Harjo dan Desa Selang dengan jumlah penerima 1.212. Kamis (4/7) untuk warga Desa Kepek, Mulo, Karangrejek dan Siraman dengan jumlah total penerima sebanyak 1. 245 RTS.

Untuk wilayah Wonosari bagian utara meliputi, Desa Piyaman, Wunung  dan Desa Pulutan dengan jumlah penerima sebanyak 1. 269 RTS, pencairan BLSM akan dilakukan pada 5 Juli mendatang.