Jogja
Rabu, 20 Maret 2013 - 15:40 WIB

Waduh, Karena Kontruksi Jelek Gedung SMK di Kulonprogo Ambruk

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO — Diduga karena konstruksi yang berkualitas rendah, atap gedung SMK Muhammadiyah 1 Temon ambrol, Rabu (20/3/2013) pagi. Dilaporkan tidak ada korban akibat kejadian itu.

Informasi yang dihimpun, ambrolnya atap terjadi dalam dua tahap. Menurut Wisnu,16, kejadian pertama sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu ada suara aneh yang terdengar dari arah atap gedung berlantai tiga tersebut.

Advertisement

“Waktu pagi sudah dengar suara-suara dari arah atap, tapi parahnya terjadi beberapa jam kemudian,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Sekolah, Muhammad Komarul Adnan mengatakan begitu mendengar ada suara retak pihak sekolah segera mengantisipasi dengan memindahkan para pelajar dari satu ruang kelas yang ada di lantai tiga. Sekitar pukul 10.00 WIB, barulah sebagian besar atap ambrol hingga genting yang digunakan berserakan di halaman serta di dalam ruang kelas.

“Waktu dengar suara yang tidak beres saya tahu pasti akan merembet. Karena itu kami segera mengevakuasi para murid karena keselamatan mereka yang paling utama. Saya menduga ambrolnya atap ini karena konstruksi yang kurang bagus ditambah hujan deras yang terjadi malam sebelumnya makin menyebabkan atap menjadi berat. Kalau kerugian mungkin sekitar Rp200 juta,” tambah dia.

Advertisement

Menurutnya, pihak sekolah sudah menghubungi dan menuntut pertanggungjawaban kontraktor pelaksana yang mulai membangun gedung seharga Rp400 juta itu sejak 2011 hingga awal 2012 lalu. Rekanan yang berasal dari Jakarta tersebut juga telah bersedia mengganti segala kerusakan.

Terpisah, Kapolsek Temon, Komisaris Polisi Sukadi yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan pihaknya mendapatkan laporan sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah melakukan penyelidikan awal, diduga penyebab kejadian itu karena konstruksi atap yang kurang kokoh.

“Rangka atapnya terbuat dari aluminium sedangkan pakai genting yang terbuat dari tanah liat. Jadi rangka atap tidak kuat menahan bobot dari atas. Untuk mengamankan lokasi, sengaja saya pasang garis polisi agar para pelajar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif