SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyakit menular seksual. (Freepik)

Solopos.com, JOGJA — Kasus sifilis atau penyakit raja singa di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan.

Data Dinas Kesehatan DIY mencatat pada 2020 ada 67 kasus sifilis. Kemudian pada 2021 meningkat menjadi 141 kasus. Pada 2022, kasus sifilis meningkat menjadi 333 kasus. Terbaru, per Maret 2023, ada 89 kasus raja singa di DIY.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Penyakit raja singa ini adalah penyakit menular seksual yang menyerang kulit, alat kelamin, mulut, hingga sistem saraf.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes DIY Setyarini Hestu Lestari menyebut data tersebut dari Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Secara nasional trennya juga meningkat dari tahun ke tahun,” katanya, Jumat (12/5/2023).

Dalam kurun waktu 2018-2022, menurut data Kemenkes, kasus raja singa di Indonesia naik hingga 70 persen. Pada 2018, kasus sifilis yang terdeteksi di Indonesia hanya sebanyak 12.484 orang, sedangkan pada 2022 jumlahnya melonjak mencapai 20.783 kasus.

Rini menjelaskan sifilis dapat disembuhkan di layanan kesehatan DIY, dari puskesmas hingga rumah sakit bisa membantu pasien raja singa ini.

“Obatnya seperti antibiotic karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri treponema pallidum,” ujarnya.

Faktor peningkatan sifilis selama tiga tahun terakhir, jelas Rini, masih dilakukan penelitian.

“Masih kami olah datanya, karena perlu dianalisa tiap kasus faktornya beda-beda, nanti dikabari lebih lanjutnya,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kasus Sifilis Raja Singa di DIY Naik 2 Kali Lipat Setiap Tahun, Ini Datanya..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya