SOLOPOS.COM - Seorang penangkap ikan menepikan perahunya di kawasan Waduk Sermo, Jumat (14/7/2017). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Turunnya debit air Waduk Sermo bukan hanya disebabkan karena musim kemarau

Harianjogja.com, KULONPROGO—Para penangkap ikan mengeluhkan penurunan debit air di Waduk Sermo, Kulonprogo. Ikan justru semakin sulit ditangkap karena jarang berenang hingga permukaan air.

Seorang penangkap ikan, Basari, mengatakan penurunan debit air terjadi sejak tiga bulan yang lalu. Seiring dengan kondisi itu, para penangkap ikan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pagar Rindu juga menjadi enggan beraktivitas di Waduk Sermo.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Basari mengatakan, hanya 10 persen dari 30 orang anggota KUB Pagar Rindu yang sesekali masih menangkap ikan di Waduk Sermo pada malam hari. “Air surut itu tidak menjamin kemudahan menangkap ikan. Lebih enak saat sehabis hujan,” ujar Basari, Jumat (14/7/2017).

Penangkap ikan lainnya, Suparyanto, memperkirakan kedalaman air Waduk Sermo sudah turun empat hingga lima meter. Dia juga mengatakan jika keadaan itu membuat penangkapan ikan terasa semakin susah.

Warga kemudian memilih melakukan aktivitas lainnya, seperti mencari rumput untuk ternak. “Ikannya pada ke tengah. Kalau hujan, ikan malah pada ke pinggir jadi lebih gampang,” kata warga Dusun Soka, Hargowilis, Kokap itu.

Menurut Suparyanto, turunnya debit air Waduk Sermo bukan hanya disebabkan karena musim kemarau atau minimnya hujan. Air di waduk tersebut juga sedang banyak dipakai untuk irigasi lahan pertanian di wilayah Pengasih dan memasok air untuk layanan PDAM.

Sementara itu, Petugas Intrumentasi Kantor Pengawas Waduk Sermo, Novika Prabowo mengatakan, penyusutan memang tidak bisa dihindari saat musim kemarau. Meski begitu, elevasi permukaan air Waduk Sermo masih aman untuk operasional irigasi dengan ketentuan ambang batas minimal 113,7 mdpl maupun bahan baku air minum dengan ambang batas minimal 122 mdpl.

Novika berpendapat, Waduk Sermo masih sanggup memenuhi kebutuhan irigasi yang mencapai 500 liter per detik dan bahan baku air minum sebanyak 150 liter per detik. “Bahkan kalau hanya seperti saat ini, sampai musim penghujan yang akan datang, elevasinya juga masih sangat cukup,” ungkap dia, Senin (17/7/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya