SOLOPOS.COM - Aksi Damai
Harianjogja.com, JOGJA– Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja menjadi kawah candradimuka bagi para aktivis untuk menempa diri sebelum bertransformasi menjadi pemimpin bangsa di masa depan.
Hal itu diungkapkan Wakil Rektor III UII Abdul Jamil. “Dalam kehidupan akademik di kampus, mahasiswa tidak hanya diperkenalkan dengan perkuliahan tetapi juga kegiatan non-akademis seperti aktivitas berorganisasi yang direpresentasikan dalam organisasi kemahasiswaan,” katanya, Jumat (7/11/2014).
Pada diskusi antara Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) UII dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UII dengan lembaga kemahasiswaan dari Institut Perbanas Jakarta, ia mengatakan organisasi merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat sekaligus menempa nilai-nilai kepemimpinan, “soft skill”, dan pengembangan diri.
“Organisasi atau lembaga kemahasiswaan yang berpengaruh di kampus antara lain lembaga eksekutif mahasiswa dan dewan perwakilan mahasiswa,” katanya.
Menurut dia, keberadaan kedua lembaga tersebut merupakan representasi kepemimpinan mahasiswa di kampus atau sering dikenal sebagai “student government” yang menaungi lembaga kemahasiswaan lain di tingkat fakultas.
Oleh karena itu, kata dia, lembaga kemahasiswaan hendaknya juga membangun sinergi kerja sama dengan lembaga serupa di kampus yang berbeda sehingga dapat bertukar pengalaman untuk semakin memperkuat eksistensi dan manfaat lembaga tersebut di tengah kehidupan mahasiswa.
Ia mengatakan sejak lama UII memiliki keunikan tersendiri di antaranya dengan memberikan kewenangan yang luas bagi lembaga kemahasiswaan untuk mengatur dirinya sendiri.
Tradisi di UII dari waktu ke waktu selalu menekankan pada independensi yang tinggi bagi unit kegiatan mahasiswa. UII ingin melatih para mahasiswa untuk mandiri dan bertanggung jawab atas kebijakan yang mereka laksanakan di internal lembaga.
“Hal itu merupakan keinginan dan cita-cita dari para pendiri UII,” katanya.