SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan tol Jakarta-Cikampek. (Istimewa/Dok. Solopos.com)

Solopos.com, JOGJA — Rencana pembangunan jalan tol Jogja-Yogyakarta International Airport (YIA) memicu warga untuk membeli tanah di lokasi yang terkena tol. Sampai saat ini tercatat ada 3 persen  lahan warga yang terkena tol Jogja-YIA telah dijualbelikan atau berganti kepemilikan.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Daerah Istimewa Yogyakarta, Krido Suprayitno, mengatakan peralihan sebanyak 3 persen lahan itu terjadi di Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman. Menurut informasi, terkait wilayah di Banyuraden yang akan dibangun tol Jogja-YIA memicu peningkatan animo warga untuk membeli tanah di lokasi tersebut. Akibatnya, banyak tanah yang diperjual belikan.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Berdasarkan data Dispertaru DIY awalnya ada 254 bidang tanah di wilayah tersebut. Hingga memasuki tahap konsultasi publik saat ini, jumlahnya meningkat menjadi 294 bidang.

“Alih fungsi lahan cepat ketika ada info Tol Jogja YIA lewat Banyuraden, nampaknya antusias memiliki tanah besar sekali di sekitar itu,” katanya, Rabu (8/3/2023).

Lantaran banyak terjadi pergantian kepemilikan lahan, sejumlah warga tidak hadir pada acara konsultasi publik yang digelar Rabu (8/3/2023). Sebagian warga yang tidak hadir beralasan karena tanahnya telah beralih kepemilikan.

“Di Banyuraden banyak terjadi proses peralihan hak nampaknya, ini harus hati-hati karena ada peralihan hak dari pemilik lama ke baru, ini yang menyebabkan mereka belum hadir,” ujar dia.

Dia  menduga, kemungkinan lain meningkatnya peralihan kepemilikan tanah di Kalurahan Banyuraden karena akan ada exit tol di wilayah tersebut.

“Karena di sekitar Banyuraden ada exit tol, Banyuraden dan Ambarketawang kan ada exit tol. Ya kan masyarakat sangat jeli peluangnya [peluang ekonomi],” ucapnya.

Adapun tanah terdampak tol Jogja-YIA di Kalurahan Banyuraden sebagian besar merupakan permukiman warga.

Sedangkan untuk konsultasi publik yang dilakukan di kalurahan lainnya, Krido menyampaikan masih terdapat sejumlah warga yang tidak hadir.

“Kemarin beberapa ada yang belum hadir, ini jadi evaluasi kami untuk percepatan kita undang kembali,” katanya.

Kehadiran warga pemilik lahan dalam forum konsultasi sangat diperlukan karena warga akan menandatangani pernyataan di acara kehadiran.

Ia memastikan warga Kalurahan Banyuraden yang belum hadir pada konsultasi publik akan diundang kembali sekitar pertengahan Maret 2023.

“[lahan untuk Tol Jogja-YIA] Banyuraden kami sisir di minggu depan agar konsultasi publik di Sleman selesai di bulan Maret. Target kami Maret konsultasi publik di Sleman harus sudah selesai, karena kami sudah bergerak di Bantul untuk berikutnya,” ucapnya.

Pemerintah menargetkan berbagai kelengkapan terkait konsultasi publik tol Jogja-YIA telah selesai pada April mendatang. Selesainya proses konsultasi publik akan menjadi dasar pemerintah menuntaskan izin penetapan lokasi tol Jogja YIA.

“Untuk antisipasi dampak risiko ke depannya kami pasang target karena ini Program Strategis Nasional jangan sampai meleset. Sehingga harapan kami ini bareng-bareng paling tidak di akhir 2023 ada satu kelurahan yang netes, dalam arti sudah mulai pembayaran [ganti rugi lahan],” jelas dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sebagian Lahan Tol Jogja YIA di Sleman Telah Diperjualbelikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya