SOLOPOS.COM - Ilustasi guru. (Freepik.com)

Solopos.com, JOGJA — Sejumlah sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB di Daerah Istimewa Yogyakarta kekurangan guru. Terdata kekurangan guru di DIY mencapai 540 orang. Kekurangan guru tersebut belum termasuk guru yang akan pensiun tahun ini.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Amin Purwani, mengatakan kekurangan sebanyak 540 guru tersebut merupakan hasil dari peninjuaannya ke sejumlah sekolah. Pihaknya menjamin kekurangan guru itu akan terus terjadi mengingat setiap tahun ada guru yang penisun.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

“Kekuarangan tersebut sudah kami atasi dengan pengajuan formasi agar dapat diisi dengan model giri Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja [PPPK], sudah diterima Kementerian PAN-RB,” kata dia, Selasa (10/1/2023).

Sebanyak 540 kekurangan guru yang diajukan BKD DIY, jelas Amin, belum termasuk untuk mengganti guru yang pensiun.

Untuk menambal kekurangan guru tersebut, lanjutnya, pihak sekolah merekrut guru honorer. Namun, saat ini guru honorer sudah tidak bisa lagi, sehingga pemprov akan mengusulkan formasi baru untuk menambal kekurangan itu.

Amin menjelaskan ada ketimpangan antara jumlah guru yang pensiun dengan jumlah guru yang diajukan dalam formasi baru.

“Kendalanya memang jumlahnya tidak imbang, jadi lebih banyak yang pensiun daripada formasi yang diberikan,” ujarnya.

Kepala SMK 2 Depok, Agus Waluyo, membenarkan adanya kabar kekurangan guru tersebut di sekolahnya.

“Total guru honorer kami sekitar 20-an orang, dan itu juga yang bikin anggaran belanja sekolah membengkak karena setiap bulan mengeluarkan Rp60 juta untuk bayar guru honorer,” jelasnya, Selasa siang.

Agus menyebut guru yang pensiun di sekolahnya tahun ini terdapat empat orang. “

Yang akan kami lakukan untuk mengatasinya dengan mengatur jadwal pembelajaran dengan baik agar guru yang ada bisa mampu mengajar dengan baik sesuai kebutuhan,” katanya.

Selain itu, guru honorer yang ada di SMKN 2 Depok terus didorong untuk beralih status jadi PPPK. “Kondisinya berat sekali ini, mengingat beban anggaran juga, kalau terus narik sumbangan juga enggak baik bisa salah juga. Makanya kami dorong yang masih honorer untuk PPPK dan tidak lagi ada honorer sejak Agustus tahun lalu,” ujarnya.

Kekurangan guru juga dialami SMAN 1 Wates, di mana terdapat satu guru pensiun tahun ini.

“Kalau kekurangan guru ada tiga orang di sekolah kami,” kata Kepala SMAN 1 Wates, Aris Suwasana.

Aris menyebut ada dua guru honorer di sekolahnya dan sedang mengajukan peralihan status PPPK. “Kekurangan guru ini juga sudah kami sampaikan ke Dinas Pendidikan DIY, koordinasi terus kami lakukan agar terpenuhi,” ujarnya.

Meskipun sudah diajukan, Aris menyebut kadang belum tentu terpenuhi. “Karena sistemnya formasi, kami sudah ajukan kekurangannya apakah akan segera dipenuhi atau tidak itu bukan kewenangan kami, jadi ya menunggu saja,” jelasnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Duh, DIY Kekurangan Ratusan Guru SMA/SMK dan SLB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya