SOLOPOS.COM - Sejumlah warga melihat korban kambing mati yang diserang hewan liar di Dusun Duwet, Desa Purwodadi, Tepus, Selasa (10/10/2017). (Istimewa/Pemdes Purwodadi)

Serangan terjadi karena terganggunya pasokan makanan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) DIY Halik Sandera menilai serangan hewan liar terhadap ternak warga di Gunungkidul terjadi karena ekositem alam yang mulai terganggu. Kondisi ini pun berdampak terhadap terganggunya pasokan makanan bagi hewan-hewan yang hidup di alam.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

“Kita lihat dulu peristiwa serangan sudah pernah terjadi belum. Kalau sudah ini maka serangan erat kaitannya dengan stok cadangan makanan yang mulai menipis,” katanya saat dihubungi, Senin (18/12/2017).

Menurut dia, menipisnya stok makanan di alam bisa berdampak terhadap ekosistem. Hewan-hewan yang kekurangan makanan akan masuk ke ladang maupun permukiman warga guna mendapatkan suplai kebutuhan untuk hidup. “Jadi ini menjadi salah satu penyebab terjadinya serangan terhadap ternak milik warga di Gunungkidul,” ujarnya.

Halik menambahkan, untuk mengantisipasi serangan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Selain meningkatkan pengawasan terhadap ternak, langkah pencegahan dengan mengembalikan habitat di alam bebas. Salah satu upaya yang dijalankan dengan penanaman pohon di sekitar ladang sebagai sabuk pengaman alami.

Baca juga : Gunungkidul Kebingungan Identifikasi Penyebab Serangan Hewan Liar

“Pohon-pohon ini nantinya juga dapat mengembalikan ekosistem yang telah rusak. Kalau ini dapat diwujudkan, maka potensi serangan dapat berkurang seiring dengan pasokan makanan yang melimpah di alam,” katanya lagi.

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Suseno Budi mengakui meski musim hujan telah turun, namun serangan hewan liar terhadap ternak milik warga masih terjadi. Hal ini dibuktikan dengan matinya sepuluh ekor kambing milik warga di Desa Playen, Kecamatan Playen beberapa hari yang lalu. “Kami juga masih bingung terhadap serangan itu, khususnya berkaitan dengan hewan yang menyerang,” kata Suseno.

Baca juga : Hewan Liar di Gunungkidul Mengganas, Sepuluh Kambing Mati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya