JOGJA—Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengaku tidak sepakat dengan adanya bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) alias bantuan langsung tunai (BLT). Haryadi menilai, BLT sebagai kompensasi kenaikan harga BBM justru memicu munculnya gejolak baru di masyarakat.
Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat
Ia mengaku belum mengatahui arah besar tujuan dari pemberian bantuan tersebut. Pihaknya baru akan mengetahui kejelasan skema BLT pada sosialisasi oleh wakil presiden, Jumat ini.
“Kami baru akan diundang Wapres untuk sosialisasi itu Jumat besok, tetapi saya sendiri sebenarnya tidak sepakat,” katanya, di Balaikota, Kamis (15/3).
Haryadi berharap pemerintah pusat mempertimbangkan banyak hal, utamanya dalam penyaluran BLSM atau BLT tersebut. Alasannya, apapaun keputusan pemerintah pusat, dampaknya akan berada di daerah. “Harus dipertimbangkan, mengacu pengalaman tahun lalu,” imbuhnya.
Namun demikian, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan jajaran pemerintahan lainnya termasuk camat dan lurah untuk penanganan penerimaan BLT dan dampak yang ditimbulkan nantinya. (ali)