SOLOPOS.COM - Seorang warga Babadan, Purwomartani, Kalasan, melihat lokasi pendirian tower selular, Senin (6/10/2014). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Harianjogja.com, SLEMAN—Warga Dusun Babadan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman mempertanyakan pendirian tower selular di lingkungan mereka. Warga mengaku bingung karena tidak pernah ada sosialisasi apapun sebelumnya.

Riyanto, 45, warga RT07/RW03 Babadan mengungkapkan, rumahnya hanya berjarak sekitar 20 meter dari lokasi pendirian tower
selular. Menurutnya, pembangunan sudah berjalan selama hampir dua pekan.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

“Di dekat perumahan sudah dieksekusi pembuatan tower seluler. Kami telusuri ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, ternyata
berkas izinnya belum ada. Tapi kok ini sudah mulai dibuat fondasinya,” kata Riyanto saat ditemui di rumahnya, Senin (6/10/2014)
sore.

Riyanto mengatakan sudah ada beberapa warga sekitar yang dimintai tanda tangan. Namun, hal itu hanya dilakukan door to door
tanpa adanya sosialisasi terbuka.

“Harusnya ada sosialisasi. Kami diberitahu risikonya. Masyarakat harus diterangkan, nanti kalau mau komplain, kami bisa sampaikan kepada siapa?” kata Riyanto kemudian.

Nihilnya sosialisasi membuat Riyanto dan warga lain bertanya-tanya.

“Kami pernah minta aparat setempat untuk sosialisasi, tapi belum ada. Nanti malam [Senin] katanya mau sosialisasi, tapi sampai
sekarang belum ada undangannya,” ujarnya.

Terlepas dari persetujuan warga, imbuh Riyanto, setidaknya warga berhak tahu bahwa di lingkungannya akan didirikan tower.

“Apalagi warga sekitar yang rumahnya masuk radius 1,5 kali tinggi menara,” papar Riyanto.

Selain masalah sosialisasi, Riyanto menilai, pendirian tower selular setinggi antara 36-40 meter tersebut kurang tepat dari segi tata
ruang.

“Dari segi tata ruang, pendirian tower di dekat perumahan ini kurang tepat. Kenapa tidak di tempat yang lebih terbuka?” ungkapnya.

Ditemui di hari yang sama, Kepala Dusun Babadan, Sukardiyanto membantah apabila pihak tidak memfasilitasi sosialisasi dari pihak
pengembang tower selular kepada warga. “Warga RT02/RW01 sudah disosialisasi pada 8 Juli kemarin dan tidak ada masalah. Kalau
warga RT07/RW01 memang belum,” ucapnya.

Sukardiyanto memperkirakan ada sekitar 19 kepala keluarga yang masuk radius terdampak langsung. Sosialisasi bagi warga RT07
sendiri dibedakan karena berbeda RW dengan RT 02.

“Nanti malam ini ada sosialisasi buat mereka. Pengembangnya sendiri yang akan sosialisasi,” tambahnya kemudian.

Sukardiyanto mengakui, fondasi tower seluler sudah mulai dibangun. Namun, ditanya soal perizinannya, dia menganggap itu bukan
urusannya.

“Kalau masalah perizinan, saya tidak tahu apa-apa. Itu urusannya pengembang,” ujar Sukardiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya