Jogja
Rabu, 22 Oktober 2014 - 17:40 WIB

Warga Bangunharjo Bersiap Hadapi Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Dusun Ngoto, Desa Bangunharjo, Sewon Bantul mengungsikan diri di tengah guyuran hujan, dalam simulasi bencana banjir yang digelar Rabu (22/10/2014). (Bhekti Surani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL- Ratusan warga Dusun Pandean dan Dusun Ngoto Desa Bangunharjo, Sewon Bantul mempersiapkan diri menghadapi bencana banjir jelang musim hujan tahun ini. Mereka menggelar simulais bencana banjir Rabu (22/10/2014) siang.

Simulasi bencana yang digelar Badan Penanggungalan Bencana Daerah (BPBD), Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), jajaran TNI dan ratusan warga itu diawali dengan adanya hujan buatan sebagai tanda banjir segera terjadi.

Advertisement

Salah seorang warga mengeluarkan peringatan untuk mengungsi dengan memukul tiang listrik untuk menarik perhatian warga. Mobil ambulance datang, serta mobil tim SAR untuk mengangkut para pengungsi korban banjir yang keluar dari rumah di tengah hujan deras.

Mereka diungsikan ke pos evakuasi yang berjarak sekitar 500 meter dari tempat tinggal mereka.

Pengurus RT 1, Dusun Ngoto, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul Eko Budi Marwanto mengatakan, simulasi bencana itu sengaja digelar sebab dusunnya merupakan daerah langganan banjir.

Advertisement

Setiap tahun, sebanyak 90 kepala keluarga (KK) selalu menjadi korban banjir akibat luapan Sungai Code yang melewati Jembatan Pandean. Warga diklaim mengalami kerugian ratusan juta setiap terjadi banjir.

“Dari 90 KK itu, sebanyak 40 KK diantaranya adalah keluarga yang memiliki lahan pertanian, ternak ikan juga industri tahu yang merugi akibat banjir,” ujarnya.

Di Dusun Ngoto, tercatat sebanyak tiga RT yang kerap dilanda banjir. Yaitu RT 1, RT 5 dan RT 6. Ketua RT 1 Puji Winarto mengatakan, ancaman banjir sudah di depan mata sebab sesuai informasi dari otoritas terkait, musim penghujan dimulai Oktober ini.

Advertisement

“Kami dengar masih ada jutaan kubik material Gunung Merapi yang belum keluar dan akan berpotensi menimbulkan banjir saat misum hujan,” paparnya.

Ketua FPRB Kabupaten Bantul Heri Ruswanto mengatakan, selain di Dusun Pandean masih ada dua titik lainnya di Bantul yang kerap dilanda banjir saat musim hujan. Yaitu di Dusun Jotawang masih dalam satu desa serta di Desa Tirtonirmolo, Kasihan Bantul yang terkena luapan Sungai Winongo.

“Untuk antisipasi sementara sudah dipasang bronjong di pinggir sungai,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif