Jogja
Rabu, 20 Desember 2017 - 14:20 WIB

Warga Bantul Bantu Bersih-Bersih di Banyusoco

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Relawan yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bantul sedang melakukan kerja bakti di Desa Banyusoco untuk membersihkan lingkungan pasca terjangan banjir di akhir November lalu. Minggu (17/12/2017). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Sejak banjir tiga minggu lalu, lokasi yang berada di pinggir Sungai Oya belum sepenuhnya bersih

Harianjogja.com, PLAYEN-Ratusan relawan dari masyarakat Bantul dan sekitarnya melakukan kerja bakti di Desa Banyusoco, Playen, Minggu (17/12/2017). Kegiatan ini dilakukan untuk membantu warga korban Badai Cempaka akhir November lalu.

Advertisement

Dalam kegiatan sosial ini banyak yang dilakukan relawan, mulai dari membersihkan lingkungan, membantu membuka akses ke makam hingga membersihkan sumur warga yang masih kotor akibat banjir. Sejak banjir tiga minggu lalu, lokasi yang berada di pinggir Sungai Oya belum sepenuhnya bersih karena masih banyak sampah, ranting pohon dan matrial tanah yang terbawa banjir dibiarkan berserakan.

Kepala Desa Banyusoco Sutiyono mengucapkan, terima kasih atas bantuan tenaga dari masyarakat Bantul dalam kegiatan bersih-bersih yang dilakukan di desanya. Menurut dia, partisipasi tersebut sangat penting guna pemulihan pascabencana. “Tanpa bantuan mereka, proses pemulihan pasti akan lebih lama lagi,” katanya kepada wartawan, Senin (18/12/2017).

Sutiyono mengungkapkan, di wilayahnya masih banyak akses umum yang belum dibersihkan karena keterbatasan waktu dan tenaga. Sementara itu, masyarkaat masih fokus membersihkan rumah masing-masing. “Hari ini kami bersama-sama relawan, mulai membersihkan area umum seperti jalan menuju makam hingga mengambil ranting-ranting kayu yang masih berserakan,” ujarnya.

Advertisement

Selama banjir di wilayah Desa Banyusoco terdapat 72 kepala keluarga yang mengungsi. “Keluarga ini mengungsi hampir satu minggu lamanya. Namun, sekarang mereka sudah mulai beraktivitas seperti biasa,” ungkapnya.

Sutiyono mengakui pemkab sudah memberikan bantuan. Namun, setelah bencana berlalu, warga di Banyusoco masih butuh bantuan khususnya tenaga dan alat berat untuk membersihkan area lingkungan. “Sampai saat ini juga masih ada 15 sumur yang tercemar limbah. Beruntung para relawan ikut membantu membersihkan sumur-sumur tersebut,” kata dia.

Koordinator Forum Relawan Bantul Waljito mengatakan, pihaknya bersama 200 orang relawan dari Bantul dan sekitarnya, setiap minggunya mendatangi lokasi bencana yang membutuhkan bantuan di wilayah DIY. Relawan yang datang rela menyisihkan waktu dan tenaganya untuk membantu masyarakat terdampak bencana. “Salah satunya adalah relawan yang datang ke Banyusoco ini,” kata Waljito.

Advertisement

Menurut dia, pemilihan Desa Banyusoco karena lokasinya berada di pinggir Sungai Oya sehingga menjadi salah satu wilayah terdampak parah. Adapun upaya kerja bakti yang dilakukan seperti membantu membuka, membersihkan infrastruktur umum dan makam, hingga sumur warga yang tercemar limbah.

“Kami juga fokus pembersihan sumur, karena air bersih penting bagi warga. Apalagi pascabanjir banyak kotoran yang masuk, dan itu bisa menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, kami lakukan pembersihan sehingga airnya dapat digunakan lagi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif