SOLOPOS.COM - Ilustrasi (infoakademika.com)

Keduanya telah bersepakat untuk menjaga kedamaian dan keamanan di wilayah tersebut.

 

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Harianjogja.com, WONOSARI – Silang pendapat antara warga Dusun Pakelrejo dengan Majelis Tafsir Alquran (MTA) mulai menemukan titik temu. Keduanya telah bersepakat untuk menjaga kedamaian dan keamanan di wilayah tersebut.

Komitmen bersama ini muncul usai digelar pertemuan mediasi di kantor Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Jumat (15/1/2016). Dalam kesempatan itu, warga Pakelrejo mengajukan tujuh pernyataan sikap atas keberadaan MTA di wilayah itu.

Beberapa pernyataan tersebut antara lain, mengakui keberadaan MTA sehingga tidak menolak keberadaan organisasi ini di wilayah itu. Hanya saja, warga belum mengetahui ajaran ini sehingga butuh penjelasan.

Selain itu, warga juga meminta saat organisasi tersebut menjalankan kegiatan mampu memberikan kesejukan di masyarakat tanpa menyinggung keyakinan yang lain. Poin berikutnya, MTA juga diharapkan mau menghargai dan menghormati tradisi yang ada di Dusun Pakelrejo. Warga juga tidak ingin selisih paham yang terjadi beberapa waktu lalu terulang kembali di masa yang akan datang.

Menanggapi tuntutan ini, Ketua MTA DIY Emut Khoiri mengaku tidak memermasalahkan tuntutan dari warga tersebut. Dia juga menegaskan, kesiapannya untuk menjaga kedamaian dan keamanan di wilayah itu.

“Kami siap menaati kesepakatan yang telah dicapai itu. untuk itu, mari bersama-sama saling menghargai sehingga kedamaian tersebut bisa diwujudkan,” kata Khoiri kepada Harian Jogja, Jumat kemarin.

Dia juga tidak menampik, pasca-terjadinya perselisihan dengan warga, pihaknya sempat membuat laporan ke Polda DIY. namun demikian, masalah ini bisa dibicarakan dengan baik-baik, tapi sebelum mengambil keputusan pasti, Khoiri mengaku akan berkoordinasi dengan Pimpinan Tertinggi MTA.

“Kita butuh koordinasi dulu, tapi pada intinya semua dapat dikomunikasikan dengan baik-baik. Yang jelas, kami siap ikut berpartisipasi dalam menjaga kedamaian wilayah,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Tommy Harahap mengakui persoalan antara warga dengan MTA sudah berakhir. Dia pun meminta kesepakatan yang telah terjalin harus bisa dijalankan bersama sehingga gesekan yang sempat terjadi tak kembali terulang.

“Semua sudah beres dan tidak ada masalah lagi,” kata Tommy.

Dia berpendapat, permasalahan yang terjadi di Dusun Pakelrejo bisa jadi pelajaran bersama. untuk itu, dia meminta agar warga atau anggota organisasi yang ada tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang bisa memperkeruh keadaaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya