Jogja
Rabu, 16 Februari 2022 - 20:32 WIB

Warga DIY Lebih Rasional, Pembebasan Lahan Tol Jogja-Bawen Jadi Cepat

Sunartono  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pensiunan guru, Sunardi, menjadi salah seorang miliader baru dari Banyurejo setelah menerima uang ganti rugi proyek tol Jogja-Bawen, Senin (24/1/2022). (Solopos.com/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, JOGJA — Pembebasan lahan proyek tol Jogja-Bawen di DIY menjadi yang tercepat se-Indonesia. Pemprov DIY membeberkan kuncinya, yakni tingginya partisipasi warga yang terdampak.

Masyaraka DIY juga dianggap lebih rasional dan mudah diajak musyawarah. Sebagian warga terdampak juga ingin proses pembebasan lahan segera diselesaikan dan mereka mendapatkan ganti rugi.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno, menyebut sebagian besar warga pemilik lahan yang terdampak secara langsung menyatakan ingin segera dibebaskan tanahnya. “Partisipasi masyarakat DIY untuk Jogja-Bawen luar biasa, banyak yang ingin disegerakan [dibebaskan],” kata Kridodi sela-sela pelaksanaan rapat di salah satu hotel di Kota Jogja, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: Ngebut, Pembebasan Lahan Tol Jogja-Bawen di DIY Tercepat di Indonesia

Ia berharap dengan tingginya dukungan warga terhadap proyek jalan tol ini, pemerintah pusat dapat segera merealisasikan tahapan selanjutnya. Terutama menyelesaikan sisa 8% untuk kemudian dilakukan pembangunan fisik.

Advertisement

“Nanti kalau sudah dibebaskan, [pasti bertanya] kapan akan dibangunnya, ini kami berharap dalam waktu tidak terlalu lama lah ya. Kan pembebasan lahan sudah 92%, sehingga tinggal 8%,” ujarnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Jogja-Bawen, Wijayanto, menilai dari dari sisi tingkat kesulitan pembebasan lahan Jogja-Bawen sebenarnya sama dengan proyek yang lain.

Baca Juga: Proyek Tol Jogja-Bawen Segera Dimulai, Ini Jadwal Pekerjaannya

Advertisement

Perbedaaannya, untuk wilayah DIY masyarakatnya lebih rasional dan mudah diajak bermusyawarah. Sehingga lebih cepat ada titik temu ketika berpotensi ada persoalan di lapangan.

“Sebenarnya kesulitannya sama, perbedaannya [untuk di Jogja ini] lebih rasional. Bukan tanpa kendala juga sebenarnya, tetapi masyarakatnya [Jogja] bisa diajak musyawarah, berembug, diajak diskusi bareng. Sehingga bisa cepat. Kanwil Jogja dan Sleman dapat penghargaan dari Kementerian PU, berhasil tercepat untuk pengadaan lahan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif