SOLOPOS.COM - Kondisi raskin yang tidak layak konsumsi di Desa Kepek Wonosari Gunungkidul (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Warga Dukuh, Imogiri, Imogiri menemukan Beras Sejahtera (Rastra) tidak layak konsumsi

Harianjogja.com, BANTUL-– Warga Dukuh, Imogiri, Imogiri menemukan Beras Sejahtera (Rastra) tidak layak konsumsi.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Dukuh Dukuh, Naryoto mengatakan saat pembagian itu menemui kantong beras yang sobek. “Kemarin kebetulan ada yang sobek dan tumpah. Ya sama warga mau gak mau ya kadang dimanfaatkan untuk tepung,” kata Naryoto.

Menurutnya kalau dibuat nasi dan dimakan kurang enak. “Saya sendiri mempraktekkan, rasanya gitu kayak sepo, kadaluarsa gitulah,” ujar Naryoto saat ditemui Harianjogja.com, di kantor kelurahan Selasa (31/10/2017).

Dirinya juga mengatakan di tahun lalu juga pernah terjadi hal yang sama pada akhir tahun. “Namun yang tahun kemarin kita langsung melapor dang selang beberapa hari diganti, agak bagus,” ujar Naryoto.

Menurut Naryoto beberapa warganya juga lebih memilih menukarkan beras yang lebih bagus walaupun mendapatkan jumlah yang lebih sedikit. “Karena kondisinya seperti itu ya saya lihat saya sendiri ya saya ijinkan, karena memang hak mereka,” katanya.

Naryoto mengatakan untuk bantuan Rastra di Imogiri memang sudah tepat sasaran namun dirinya juga berharap kedepannya kualitas Rastra lebih baik walaupun mungkin juga tidak semua buruk menurutnya.

“Untuk masalah mutu kami harapkan lebih baik, karena warga miskin itu warga kita juga, mohon ada peningkatan kualitas,” ujarnya.

Menurut Kepala Seksi Pelayanan desa Imogiri, Tri Mulyani mengatakan pihaknya hanya bisa menyampaikan ke Bulog saja terkait kualitas yang kurang bagus yang diterima.

“Sebenarnya juga dari Bulog mempersilakan kalau misalnya minta pengiriman saat itu kualitas kurang bagus bisa minta diganti, tapi kami juga merasa nantinya repot, karenakan kami sudh terlanjur memberi undangan pada masyarakat, kalau minta ganti kan berarti distribusi beras harus mundur karena menunggu gantinya,” ujar Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya