Jogja
Kamis, 9 September 2021 - 03:10 WIB

Warga Enggan Periksa di RSPS Bantul, Diduga Karena Ini

Harian Jogja  /  Jumali  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul, Rabu (8/9/2021). (Harian Jogja/Jumali)

Solopos.com, BANTUL – Manajemen RSUD Panembahan Senopati (RSPS) Bantul mengaku jumlah warga yang memeriksakan diri dan menjalani rawat inap di tempat tersebut saat ini sedikit.

Alasannya, warga enggan menjalani rawat inap, menyusul status RSPS yang merupakan rumah sakit rujukan Covid-19.

Advertisement

Direktur RSPS Bantul I Wayan Marthana Widiana Kedel mengatakan, saat ini angka Covid-19 di Bantul terus menurun. Namun hal itu tidak berdampak pada peningkatan jumlah warga yang menjalani rawat inap di tempat tersebut. Padahal, di tempat itu, pasien Covid-19 dan nonCovid-19 sudah dipisah lokasi perawatan.

“Saat ini hanya sekitar 56 persen untuk rawat inap dan rawat jalan. Padahal target kami 80 persen,” katanya, Rabu (8/9/2021).

Advertisement

“Saat ini hanya sekitar 56 persen untuk rawat inap dan rawat jalan. Padahal target kami 80 persen,” katanya, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Objek Wisata Segera Dibuka, Pemandu Wisata Alam Dapat Pelatihan

Wayan menduga, warga enggan untuk menjalani perawatan di RSPS Bantul, karena status rumah sakit rujukan Covid-19. Padahal, sejumlah usaha telah dilakukan untuk memastikan jika warga nonCovid-19 dilayani dan aman dirawat di RSPS.

Advertisement

“Kami juga selalu melakukan screening untuk memastikan nakes selalu dalam kondisi prima,” imbuhnya.

Baca juga: Pelaku Pencurian di SDN 2 Pucanganom Gunungkidul Mantan Siswa

Gedung Baru RSPS Bantul

Sementara terkait dengan penambahan layanan, Wayan memastikan saat ini tengah membangun gedung baru di RSPS Bantul. Yakni untuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (Ponek). Gedung ini akan melayani kegawatan ibu dan anak ini ditarget sudah dilaunching pada 2022 mendatang.

Advertisement

“Saat ini sudah 27 persen. Target 17 Desember sudah selesai,” katanya.

Sementara Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan RSPS Bantul,  Sidik Rohadi mengatakan  pembangunan gedung Ponek menelan anggaran senilai Rp6 miliar dan mulai dikerjakan tahun ini.

Baca juga: Perjalanan Panjang Petani Pesisir Kulonprogo Melawan Penambangan Pasir Besi

Advertisement

Menurut Sidik, saat ini ruang kegawatan ibu dan anak di RS Panembahan Senopati (RSPS) Bantul berkapasitas 6 tempat tidur. Nantinya digedung baru, kapasitas ini ditambah menjadi 14 tempat tidur. Selain, layanan yang ada akan dibuat lebih terpadu.

“Jadi akan seperti IGD kami yang baru itu. Semua akan terpadu, komprehensif dan standar. Pembangunannya tahun ini, 2022 bisa dilaunching,” jelas Sidik.

Terkait dengan pelayanan untuk ibu hamil baik yang positif Covid-19 maupun nonCovid-19, Sidik menyatakan sampai saat ini semua dilayani di RS Panembahan Senopati (RSPS) Bantul. “Untuk saat ini semua kami layani,” ucapnya.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif