Jogja
Selasa, 12 Oktober 2021 - 14:44 WIB

Warga Gampingan Jogja Ubah Lahan Kumuh Jadi Rintisan Kampung Anggur

Sirojul Khafid  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Heroe Poerwadi (kedua dari kanan) saat memberikan bantuan secara simbolis kepada warga Cokrodiningratan, Jogja, Jumat (8/10). (Istimewa/Pemkot Yogyakarta)

Solopos.com, YOGYAKARTA – Warga Kampung Gampingan RW 011, Kelurahan Cokrodiningratan, mengubah lahan kumuh menjadi rintisan kampung anggur, budi daya sayur dan lele cendol. Pemanfaatan lahan di Kampung Gampingan RW 011 dilakukan secara bertahap sejak setahun lalu.

Ketua RW 011, Edi, menuturkan warga memanfaatkan lahan kumuh di pinggir sungai untuk membudidayakan sayur, buah, dan lele. Edi menceritakan budi daya berjalan cukup baik sehingga memberikan semangat kepada warga terus berkembang.

Advertisement

Baca Juga : Jamu Ginggang, Racikan Abdi Dalem Pura Pakualaman, Digemari Bule

“Kami senang proses yang dikerjakan warga berjalan baik. Dengan rintisan kampung anggur ini bisa mengubah tempat yang dulu kumuh karena dekat sungai menjadi lebih tertata. Awalnya tanam sayur dan lele cendol setahun lalu,” kata Edi, Jumat (8/10).

Selain membuat Kampung Gampingan di Cokrodiningratan, warga juga membuat program Dodolan Kampung untuk memaksimalkan potensi kampung lain. Program Dodolan Kampung melingkupi kampung lain di Pakuncen dan Rejowinangun. Ketiga wilayah, termasuk Gampingan, terhubung melalui jalur sepeda.

Advertisement

Baca Juga : Caos Dhahar, Makanan Khas Demak Favorit Sunan Kalijaga

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengapresiasi upaya masyarakat. Heroe memberikan bantuan berupa sembako, bibit anggur dan lele saat agenda gowes Dodolan Kampung bersama Grab dan komunitas JogjaBike. Bantuan sembako diberikan kepada warga terdampak pandemi Covid-19.

“Luar biasa semangatnya teman-temen di Kampung Gampingan ini. Mereka mempunyai impian, juga bersemangat mengolah dan mewujudkan impian,” ujar Heroe.

Advertisement

Heroe juga berharap pembangunan kampung dilakukan secara berkesinambungan. Terutama untuk kampung yang memiliki karakteristik atau keunggulan mirip sehingga bisa menguatkan.

Baca Juga : Ikan Dewa Seperti di Telaga Sarangan Dianggap Keramat, Kenapa?

“Di Yogyakarta ini sudah ada kampung anggur sampai memproses dan mengolah. Hadir ke sana untuk melihat proses pengolahan, pembibitan, dan panen. Ada lebih dari 400 bibit yang sudah siap didistribusikan. Alhamdulillah beberapa kampung sudah bisa mengolah. Nanti kalau ada yang ingin mengembangkan kampung silahkan mengecek.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif