SOLOPOS.COM - Salah seorang warga menunjukan rumah di Desa Girimulyo yang dibongkar untuk pembangunan JJLS. Senin (30/10/2017). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Tercatat di wilayah Girimulyo terdapat 30 rumah milik warga yang dibongkar untuk pembangunan JJLS

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Proses pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara Girisekar hingga Girimulyo, Panggang akan segera dilanjutkan. Rumah-rumah yang terkena dampak mulai dibongkar oleh warga.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Tercatat di wilayah Girimulyo terdapat 30 rumah milik warga yang dibongkar untuk pembangunan JJLS. Kondisi ini terlihat di sepanjang jalan Saptosari-Panggang. Di sejumlah titik terdapat rumah yang telah dibongkar dan menyisakan rangka tembok. Sementara itu, untuk jendela, pintu, atap rumah telah diambil oleh para pemiliknya sebagai bahan membuat rumah yang baru.

Kepala Desa Girimulyo Sunu Raharjo mengatakan, di wilayahnya terdapat 159 bidang yang terkena dampak pembangunan JJLS. Dari jumlah tersebut terdiri dari ladang, perkarangan hingga bangunan rumah milik warga. “Semua sudah beres karena ganti rugi lahan sudah dilakukan,” kata Sunu kepada Harian Jogja, Senin (30/10/2017).

Dia mengatakan, upaya pembebasan lahan berlangsung lancar dan tidak ada masalah. Setelah pembayaran, warga pun dengan suka rela membongkar rumah-rumah terkena dampak untuk pembangunan. “Untuk rumah yang dibongkar itu ada sekitar 30 unit. Sekarang ini, para pemiliki juga telah pindah ke lokasi yang baru,” ungkap dia.

Baca juga : JJLS GUNUNGKIDUL : JJLS Ternyata Dibangun dari Hasil Utang

Hal senada diungkapkan oleh Camat Panggang Agustinus Gunawan. Pembongkaran rumah-rumah itu juga sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan JJLS. “Tidak ada masalah karena proses pembebasan tanah berjalan dengan lancar,” katanya.

Gunawan berharap agar pembangunan JJLS bisa segera direalisasikan dengan tujuan agar keberadaannya bisa memberikan dampak positif bagi warga sekitar, khususnya yang berada di wilayah Panggang. “Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang bertanya-tanya kapan pembangunan, apalagi proses pembayaran tanah sudah selesai dilakukan,” ujarnya.

Salah seorang warga Dusun Kadisobo, Girimulyo, Maryoto mengakui sudah membongkar rumah terdampak JJLS sejak dua bulan yang lalu. Pengosongan dilakukan karena tidak memiliki hak atas tanah tersebut. “Kan sudah dibeli pemerintah. Jadi saya bongkar kemudian dipasang di tempat yang baru,” kata dia.

Ia mengatakan, pembongkaran tidak hanya dilakukan dia seorang, karena warga terdampak lainnya juga melakukan hal yang sama. “Pembongkaran hanya dilakukan untuk perlengkapan rumah yang masih bisa digunakan seperti pintu, jendela hingga atap rumah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya