SOLOPOS.COM - Sekretaris Daerah Gunungkidul Budi Martono (kanan) dan perwakilan warga Grogol 1, Bejoharjo, Karangmojo Nunung Nurcahyo menandatangani nota kesepahaman pembentukan itm investigasi pembebasan tanah Grogol 1 untuk Jalan Lingkar Utara, Rabu (12/12).(JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)
Sekretaris Daerah Gunungkidul Budi Martono (kanan) dan perwakilan warga Grogol 1, Bejoharjo, Karangmojo Nunung Nurcahyo menandatangani nota kesepahaman pembentukan itm investigasi pembebasan tanah Grogol 1 untuk Jalan Lingkar Utara, Rabu (12/12).(JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)
GUNUNGKIDUL—Warga Grogol 1, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo yang beberapa hari lalu mengancam akan menutup Jalan Lingkar Utara akhirnya mengurungkan niatnya. Mereka memutuskan membatalkan ancaman setelah terjadi kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Rabu (12/12/2012).
Dalam kesepakatan tersebut, Pemkab dan warga Grogol 1 sepakat membentuk tim gabungan mengusut tuntas sengketa lahan ini. Saat bertemu di rumah Suwargito di tepi JLU, Sekretaris Daerah Gunungkidul yang mewakili Pemkab Budi Martono dan perwakilan warga Nunung Nurcahyo saling menandatangi nota kesepahaman.
Dalam nota kesepahaman tersebut, kedua pihak sepakat untuk bergabung dan membentuk tim investigasi yang akan menelusuri berbagai data dan fakta yang dapat membantu menyelesaikan perkara ini. Tim investigasi beranggotakan perwakilan Pemkab, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan perwakilan warga. Tim investigasi ini ditargetkan dapat bekerja selama tiga bulan sejak disahkan oleh Bupati Gunungkidul.
Investigasi rencananya dimulai per Januari 2013. Kepada warga, Budi Martono berpesan agar hasil kesepakatan ini dapat dihormati dan dipatuhi untuk memperlancar penyelesaian sengketa lahan ini. “Mari bekerja sama untuk menyelesaikan perkara ini,” tuturnya.