SOLOPOS.COM - Pohon tumbang menimpa rumah di Wukirsari, Baleharjo, Wonosari, Sabtu (20/1/2018). (Herlambang Jati Kusumo/JIBI/Harian Jogja)

Cuaca sangat dibutuhkan untuk mengurangi potensi musibah yang terjadi di Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengakui terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorilogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan cuaca yang terjadi di musim hujan.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Baca juga : ANGIN KENCANG GUNUNGKIDUL : Rumah Ambruk, Sutini Luka-Luka Tertimpa Puing Bangunan

Menurut dia, update cuaca sangat dibutuhkan untuk mengurangi potensi musibah yang terjadi di Gunungkidul.

“Pemantauan yang dilakukan BMKG kami jadikan acuan. Misal saat ada peringatan dini terjadinya cuaca ekstrem akan kami sampaikan ke kecamatan dan diteruskan ke desa untuk lebih berhati-hati lagi,” katanya kepada Harianjogja.com, Selasa (6/2/2018).

Edy menambahkan, untuk saat ini curah hujan yang turun diperkirakan masih dalam kondisi normal. Namun demikian, mayarakat tetap diminta waspada karena embusan angin kencang masih tinggi dan potensinya menyebar ke seluruh wilayah.

“Untuk mengurangi risiko pohon ambruk, masyarakat bisa membantu dengan memangkas pohon yang telah rimbun di sekitar rumah,” ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan Edy, selain angin kencang, potensi bencana alam di Gunungkidul meliputi banjir dan tanah longsor. Untuk potensi banjir tersebar di beberapa kecamatan, terutama yang kawasannya berada di bantaran Sungai Oya dan Sungai Besole di Kota Wonosari.

“Potensi banjir juga terjadi di Semanu dan Tanjungsari. Sedang untuk tanah longsor ada di tujuh kecamatan seperti Purwosari, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin dan Ponjong,” imbuhnya.

Menurut dia, kewaspadaan terhadap potensi bencana alam harus terus ditingkatkan. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi potensi kerugian saat terjadi bencana.

“Kita tidak tahu kapan terjadinya musibah, tapi dengan waspada maka kerugiannya bisa ditekan sekecil mungkin,” kata mantan Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya