Jogja
Jumat, 1 Desember 2017 - 19:40 WIB

Warga Kebosungu Sibuk Cari Makam Leluhur yang Hanyut

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi permakaman. (JIBI/Solopos/Dok)

Kompleks makam leluhur ruska dan hanyut.

Harianjogja.com, BANTUL— Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda DIY akibat dampak Badai Cempaka yang terjadi di selatan Jawa tak hanya merusak infrastruktur publik seperti jalan dan jembatan. Di Dlingo, Bantul, kompleks makam leluhur juga rusak dan hanyut diterjang Banjir.

Advertisement

Warga Dusun Kebosungu 2, Dlingo disibukkan mencari keberadaan nisan dan jenazah leluhur di Makam Jolok yang sempat terendam banjir. Salah satu warga, Muhtadi mengatakan sebagian besar batu nisan sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Bahkan ada beberapa yang hanyut, sedangkan sebagian lagi ditemukan hampir satu kilometer di bekas aliran banjir Sungai Oya. Hingga kini warga kesulitan mengidentifikasi makam yang tersisa. Sebab banjir memorakporandakam kompleks makam yang sebelumnya berisi sekitar 300 liang dan nisan tersebut.

Baca juga : Ratusan Makam di Sleman Ambles Tergerus Hujan

Sementara itu Ketua RT 02 Dusun Kebosungu 2, Fakhori mengatakan dari seluruh nisan yang ada hanya tujuh yang tersisa. Warga masih berusaha mengumpulkan nisan yang porak poranda agar letak liang lahat bisa terlihat. “Kami coba bersihkan dulu karena ada pohon-pohon yang tumbang di dalam kompleks makam,” ujarnya.

Advertisement

Seperti diketahui hujan deras dengan intensitas tinggi melanda DIY pada Selasa (28/11/2017) akibat dampak munculnya Badai cempaka yang terjadi di selatan Jawa. Kondisi tersebut memicu berbagai bencana banjir dan tanah longsor, mengakibatkan kerusakan infrastruktur serta menelan korban jiwa.

Baca juga : Fenomena Aneh, Lubang Misterius Muncul di Gunungkidul Pasca-Badai Cempaka

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif