Jogja
Selasa, 23 April 2013 - 03:45 WIB

Warga Kenteng Rintis Wisata Konservasi Karst

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto: JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana Kepala Bidang Konservasi dan dan Pengembangan Wisata Yayasan Acintyacunyata Bagus Yulianto (berdiri kiri) memberikan pengetahuan dasar mengenai kawasan karst pada masyarakat Kenteng, Kecamatan Ponjong, Senin (22/4).

Foto: JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana
Kepala Bidang Konservasi dan dan Pengembangan Wisata Yayasan Acintyacunyata Bagus Yulianto (berdiri kiri) memberikan pengetahuan dasar mengenai kawasan karst pada masyarakat Kenteng, Kecamatan Ponjong, Senin (22/4).

PONJONG—Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunungkidul bekerja sama dengan Yayasan Acintyacunyata berencana mengembangkan objek wisata gua Songgilap di Dusun Klumpit, Desa Kenteng, Kecamatan Ponjong. Langkah itu merupakan upaya mengurangi ketergantungan masyarakat Ponjong pada pertambangan yang berisiko merusak ekosistem karst.

Advertisement

Kepala Bidang Konservasi dan Pengembangan Wisata Yayasan Acintyacunyata Bagus Yulianto, Senin (22/4), mengatakan Ponjong memiliki berbagai potensi bentang alam karst yang dapat dimanfaatkan sebagai sebuah daya tarik wisata. Sayangnya masih banyak lokasi yang belum ditemukan dan dimanfaatkan secara benar oleh masyarakat setempat.

Menurutnya salah satu gua yang memiliki potensi besar adalah Gua Songgilap yang berada di Dusun Klumpit, Desa Kenteng. Gua itu memiliki ornamen dinding yang bervariasi sehingga dinilai mampu meraih minat wisatawan.

“Penelusurannya lebih bervariasi karena ornamen gua juga lebih kaya dibandingkan gua-gua lainnya,” terangnya.

Advertisement

Meski berencana menjadikannya lokasi wisata, Bagus menegaskan gua itu bukan merupakan wisata massal seperti di Gua Pindul. Menurutnya, konsep yang akan diterapkan dalam wisata Songgilap adalah wisata konservasi. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan pemahaman dari masyarakat yang akan terjun sebagai pemandu agar gua tidak rusak.

Dalam praktiknya, Yayasan Acintyacunyata dan Disbudpar Gunungkidul sudah memetakan gua untuk menentukan zona yang aman dilalui dan zona terlarang yang digunakan sebagai kawasan konservasi dan penelitian. Dengan begitu, wisatawan dapat tetap mengunjungi tanpa harus merusak kelestarian gua.

“Konsep seperti ini di luar negeri sudah menjadi standar. Kami saat ini sedang mencoba untuk mengaplikasikan pada warga Gunungkidul,” tambah Bagus.

Advertisement

Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Gunungkidul Hary Sukmana mengatakan upaya pengembangan wisata di Gua Songgilap adalah salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Gunungkidul untuk menekan ketergantungan warga Ponjong pada usaha pertambangan kapur. Menurutnya, dengan adanya alternatif usaha lain, dia berharap masyarakat mau beralih dan mengurangi aktivitas penambangan di kawasan kapur Ponjong.

Selain itu, dengan pengusungan konsep wisata konservasi, masyarakat diharapkan akan semakin menyadari pentingnya menjaga kawasan karst agar tetap lestari.

“Kegiatan itu untuk jangka panjang dan merupakan salah satu upaya mengurangi penambangan,” tutur Hary.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif