SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana tanah longsor. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo kembali mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman longsor dan banjir

Harianjogja.com, KULONPROGO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo kembali mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman longsor dan banjir. Dua bencana itu dinyatakan paling rawan terjadi saat musim hujan.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Kepala BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono mengatakan musim hujan telah dimulai sejak pekan lalu. Dia berharap masyarakat selalu waspada karena hujan dengan intensitas tinggi yang selama ini terjadi di Kulonprogo umumnya rawan menimbulkan banjir dan longsor.

“Pemetaannya masih sama. Banjir di wilayah selatan, sedangkan longsor di utara, khususnya perbukitan menoreh,” ujar Gusdi, Jumat (27/10/2017).

Gusdi meminta masyarakat peka dan tanggap terhadap tanda-tanda alam untuk mengantisipasi ancaman potensi bencana. Hal itu tidak hanya dibutuhkan saat terjadi hujan deras atau hujan berintensitas kecil dan sedang tapi berdurasi lama, tetapi juga saat situasi tengah cerah.

Dia menyontohkan, masyarakat harus responsif saat mengetahui adanya rembesan pada tebing karena dimungkinkan bakal terjadi longsor. “Masyarakat pun harus paham kalau angin tetap menyertai saat musim hujan sehinga ancaman pohon tumbang juga masih ada,” kata Gusdi.

Gusdi juga telah memastikan kesiapan personil maupun peralatan dan logistik kebencanaan. Koordinasi dan komunikasi dengan para relawan juga intensif dilakukan. Setiap bencana yang terjadi harus segera dilaporkan agar dapat ditangani secepatnya.

Tim akan menindaklanjuti dengan melakukan assessment di lapangan dan segera memberikan bantuan yang mendesak dibutuhkan dalam kondisi darurat.

Di sisi lain, BPBD Kulonprogo juga masih melayani penyaluran bantuan air bersih pada awal musim hujan untuk masyarakat di wilayah rawan kekeringan. Namun, kegiatan itu dilakukan setelah dilakukan verifikasi lapangan yang lebih selektif.

Hal itu karena dia tidak ingin bantuan menjadi sia-sia dan tidak tepat sasaran. “Saya belum tahu kondisi masyarakat sekarang apakah masih butuh dropping atau tidak. Tapi kalau itu kebutuhan masyarakat, ya kami kirimi,” ungkap Gusdi.

Sebelumnya, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kulonprogo, Miskijo juga mengungkapkan permohonan bantuan air bersih diperkirakan masih akan berdatangan hingga awal musim penghujan. “Kemungkinan bisa sampai Oktober atau November. Pada awal penghujan, sumber air biasanya masih minim,” ungkap Miskijo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya