SOLOPOS.COM - Sebagian warga Bantul menunaikan sholat Idul Fitri 1435 H/2014 M di lapangan gumuk pasir Oro-oro, Kretek, Mancingan, Bantul, pada Senin (28/7/2014). Prof.Din Syamsudin bertindak selaku imam dan khotib. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, BANTUL — Warga Muhammadiyah dipastikan akan merayakan Idulfitri 1444 Hijriah pada Jumat (21/4/2023). Salat Idulfitri rencananya digelar di ratusan lapangan yang ada di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul, Arba Riksawan Qomaru, mengatakan lokasi salat Idulfitri pada Jumat besok sebagian besar digelar di tanah lapang.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Dia menyebut ada ratusan lokasi lapangan di setiap kalurahan di Bantul yang bakal digunakan untuk salat Id.

“Setiap kapanewon semua lapangan terdata digunakan untuk salat Idulfitri, bahkan lapangan kecil-kecil seperti lapangan tenis, bekas pasar, dan juga jalan kita gunakan untuk salat Id,” katanya, saat dihubungi Selasa (18/4/2023).

Untuk di pusat kota, lapangan yang digunakan yakni Lapangan Paseban dan Lapangan Trirenggo Bantul. Pria yang akrab disapa Qomaru ini memprediksi kemungkinan ada dua pelaksanaan Idulfitri. Namun, pihaknya tidak mempersoalkan dan mengajak pada umat untuk saling menghormati dan menghargai.

“Prinsip bahwa mari Idulfitri ini kita meriahkan, kita semarakkan dengan mengedepankan ukhuwah dan syiar islamiah yang bagus dan simpatik. Untuk perbedaan sudah biasa, sudah bertahun tahun, berkali-kali perbedaan tak ada masalah. Justeru yang mempermasalahkan itu sebenarnya yang bermasalah,” ucapnya.

Senada, Mustasyar atau Penasihat Pimpinan Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Bantul, Yasmuri juga memprediksi ada kemungkinan terjadi dua kali perayaan Idulfitri. Warga NU, kata dia, masih menunggu sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1444 Hijriah yang akan digelar pada 20 April mendatang.

“Kalau nanti benar terjadi dua hari salat Id, kami berharap pada masyarakat ini kan sudah biasa terjadi tempat kita ini tetap saling menghormati, tak ada hal yang perlu dipermasalahkan. Ini kan sudah lama perbedaan di Indonesia. Silahkan salat Id Jumat yang mantap Jumat. Bagi yang mantapnya hari Sabtu ya Sabtu, kita saling hormat menghormati,” katanya.

“Warga NU sendiri kemungkinan salat Id-nya Sabtu,” sambungnya.

Karena ada dua perbedaan dalam penentuan satu Syawal maka ada dua kali malam takbiran. Ia berharap takbiran dilakukan dengan arif, santun dan baik.

Sementara itu, untuk lokasi salat Idulfitri pada Sabtu dilakukan di masjid.

“Sebagian besar biasanya di masjid semua. Kami tidak ada yang dilapangan kalau Sabtu,” katanya.

Alasannya karena budaya sejak dulu. Sama halnya dengan Muhammadiyah juga budayanya memanfaatkan lapangan untuk salat Id.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Ini Perbedaan Lokasi Solat Id Muhammadiyah dan NU di Bantul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya