Jogja
Rabu, 29 Januari 2014 - 13:03 WIB

Warga Nglipar Khawatir Retakan Gempa 2006

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok Harian Jogja)

Harianjogja.com, NGLIPAR—Warga serta Pemerintah Desa Nglipar mengkhawatirkan retakan yang terbentuk pada gempa 2006 lalu. Kejadian tanah longsor di RT04/RW05 Dusun Gagan, Desa Pengkol membuat kekhawatiran bertambah.

Kepala Bagian Pembangunan Desa Pengkol Muryanto menuturkan pada gempa 2006, di Gagan terbentuk retakan tanah yang menganga. Panjang retakan sekitar 200 meter yang melintasi bagian atas lokasi longsor pada Minggu (26/1/2014) lalu. Longsor hampir mengenai rumah Suyatmi.

Advertisement

“Lebar retakan 50 cm dan kedalamannya mencapai 12 meter. Oleh warga retakan itu diurug dengan tanah,” papar dia kepada Harian Jogja di Dusun Gagan, Senin (27/1/2014).

Selain menimbun retakan dengan tanah, warga juga mengalihkan jalur air agar retakan tidak terisi air. Pasalnya, jika terisi air akan terjadi longsor lantaran kondisi tanah yang labil.

“Longsor yang terjadi kemarin membuat kami khawatir. Di bawah retakan tersebut ada delapan kepala keluarga yang tinggal. Pada longsor kemarin kami sengaja memanggil BPBD agar mengetahui kerawanan daerah kami,” imbuh Muryanto.

Advertisement

Ia menambahkan rumah Suyatmi yang terletak di bawah retakan sebelumnya berada di bagian atas. Lantaran terjadi retakan yang cukup panjang, rumah pun dipindahkan di bawah lantaran dirasa lebih aman.

Kondisi rumah delapan keluarga berada di antara tebing tanah dan ngarai. Kondisi tanah yang jenuh karena banyaknya air, membuat khawatir sewaktu-waktu bisa longsor. Longsoran yang terjadi pada Minggu juga disertai dengan batu-batu yang menggelundung.

Suyatmi mengaku kaget dengan peristiwa longsor tersebut. Ia bersyukur batu besar yang menggelinding tidak menabrak rumahnya. “Rasa takut ada. Kalau hujan turun dengan deras ya jadi waspada,” tuturnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif