Jogja
Sabtu, 12 Oktober 2013 - 09:15 WIB

Warga Pantai Baron Olah Jingking Jadi Pakan Ternak

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menebar jingking di pasir untuk dijemur di Pantai Baron. (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Nelayan di Pantai Baron memanfaatkan jingking untuk campuran pakan ternak. Kandungan protein yang tinggi pada jingking ternyata sangat bermanfaat bagi ternak.

Salah satu nelayan Ngadimo menuturkan jingking yang menjadi campuran bisa membuat ternaknya lebih gemuk. Selain itu dengan mengonsumsi jingking, ternak-ternaknya jadi lebih sehat. Biasanya ia mencampurkan jingking dengan pakan ternak ayam serta lele.

Advertisement

Perbandingannya, lima kilogram jingking dengan satu kilogram pelet. Untuk pakan ayam, jingking terlebih dahulu harus digiling karena ayam tidak mau makan ketika masih berbentuk jingking.

“Tapi jangan terlalu banyak nanti malah tidak maksimal. Untuk lele tidak ada tanda-tanda masalah tapi ayam akan mencret kalau kebanyakan [jingking],” papar dia kepada Harian Jogja, Jumat (11/10/2013).

Sebelum dicampur, jingking terlebih dahulu dijemur hingga kering. Kira-kira perlu waktu dua hingga tiga hari. Jingking dalam bentuk kering lebih awet disimpan hingga satu tahun karena jingking termasuk hewan musiman. Jingking dalam bentuk kering ini juga tidak mengeluarkan bau amis maupun bau menyengat.

Advertisement

Selain dimanfaatkan untuk pakan ternak, jingking juga biasa digunakan sebagai campuran peyek. Penjemuran untuk dijadikan campuran peyek harus dilakukan di atas alas terpal. Berbeda dengan jingking sebagai pakan ternak cukup dijemur di atas pasir di Pantai Baron.

Selain untuk peyek, rupanya jingking bisa diolah menjadi berbagai makanan. Jingking yang akan diolah, terlebih dahulu diambil sari patinya dengan ditumbuk atau diblender. Sari pati jingking kemudian diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti gudir, balado pati jingking, krupuk jingking, kripik jingking dan stik balado.

Pengembangan itu sudah dilakukan salah satu pemuda di Dusun Rejosari, Kemadang, Tanjungsari Dora Ambarwati. Dora menuturkan selama ini jingking hanya dimanfaatkan untuk makanan ternak dan peyek saja. Padahal ketika musim, jingking sangat banyak ditemui.

Advertisement

“Jingking memiliki kandungan protein yang tinggi. Selama ini pemanfaatannya kurang optimal. Dari situ saya bersama komunitas saya The Blue Sea memaksimalkan pemanfaatan itu,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif