Warga Sidorejo Minta 12 Kasus Dugaan Korupsi Diproses

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Puluhan warga Desa Sidorejo, Ponjong, Gunungkidul mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Kamis (20/3/2014), menuntut bupati turun tangan menyelesaikan sejumlah penyimpangan yang dilakukan kepala desa setempat.

Puluhan warga membawa sejumlah poster dan satu kendaraan untuk mengangkut alat pengeras suara melakukan long march dari depan Pasar Argosari Wonosari, sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah berorasi sebentar, warga kemudian melanjutkan ke depan kantor bupati.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Setelah orasi bergantian di depan kantor bupati, warga kemudian ditemui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Gunungkidul Tommy Harahap. Audiensi warga ini cukup alot dan belum ada titik temu.

Warga meminta Pemkab Gunungkidul dan kepolisian segera mengidentifikasi dan mengaudit beberapa program yang diterima Desa Sidorejo yang diduga terjadi penyelewengan oleh kepala desa.

Mugiyono, salah satu pengunjukrasa mengatakan, banyak dugaan penyimpangan yang dilakukan Kades Sidorejo namun hingga kini belum ada kejelasan prosesnya.

Dia sudah pernah melaporkan dugaan penyimpangan tersebut beberapa waktu lalu, namun imbasnya Mugiyono malah dipecat sebagai kepala dusun Bolodukuh Kidul. “Kami menyayangkan tindakan dari Pemkab lambat,” kata Mugiyono.

Mugiyono memaparkan, setidaknya ada 12 kasus dugaan penyimpangan di Desa Sidorejo, yaitu bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUB), bantuan bedah rumah, bantuan prona, administrasi desa yang tidak transfaran, bantuan ternak kelompok, pelaksanaan program yang didanai ADD, pelaksanaan bantuan sosial untuk jalan Blarangan Gandu, PPIP menyimpang, bantuan dana dari APBD, pembangunan tower sellular yang tidak ijin kepada masyarakat.