SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi truk guling (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Seringnya truk bertonase besar yang melintasi Jalan Desa Tawangsari mengundak protes dari warga. Aksi para sopir tersebut untuk menghindari jembatan timbang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Warga Tawangsari Pengasih mengeluhkan masih banyakbus dan truk fuso bermuatan penuh melintas di ruas Jalan Tawangsari. Padahal di simpang tiga Pasar Jombokan dan simpang tiga Dalangan Desa Triharjo Wates telah dipasang rambu larangan bagi kendaraan yang bermuatan lebih dari lima ton tidak boleh lewat.

Itok,42, salah seorang warga mengatakan rambu-rambu yang dipasang di pertigaan Pasar Jombokan dan pertigaan Dalangan bertuliskan 5 T atau maksimal bobot muatan lima ton tidak berguna sebab setiap saat kendaraan bermuatan lebih dari lima ton hilir mudik

Warga meyakini bus dan truk bermuatan lebih dari lima ton bisa melintas di ruas Jalan Tawangsari tersebut tidak lepas dari upaya para sopir kendaraan pengangkut barang yang berupaya menghindari jembatan timbang di wilayah Kulwaru, Wates.

Sejauh ini, belum ada upaya pengawasan maupun penindakan dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kulonprogo terkait hal tersebut.

Itok menyarankan agar rambu-rambu 5 T terutama di simpang tiga Pasar Jombokan dipindah ke pertigaan Siluwok. Selain itu harus ditempatkan petugas khusus untuk memantau pergerakan truk bertonase besar yang kerap melintas di lokasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya