Jogja
Selasa, 2 September 2014 - 18:40 WIB

Warga Tembi Protes Limbah Pabrik Kayu

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, BANTUL- Warga Dusun Tembi, Timbulharjo, Sewon Bantul memprotes pencemaran limbah dari pabrik kayu milik PT. Kharisma Export, Selasa (2/9/2014).

Muhamad Arifin, salah satu tokoh masyarakat Tembi mengungkapkan, warga merasa terganggu dengan sejumlah dampak lingkungan yang timbul akibat operasi pabrik kayu tersebut.

Advertisement

Ia menyebutkan mulai dari pencemaran debu, asap pekat dari cerobong dan limbah cair berwarna kuning berbau menyengat yang dibuang ke selokan. Belum lagi suara bising mesin pabrik kayu pembuatan meubeler itu yang terdengar hingga malam hari.

“Bahkan pernah sampai jam 11 malam, kadang jam 9 malam suara mesin masih terdengar,” kata Muhamad Arifin.

Witono, salah seorang warga yang rumahnya hanya berjarak 10 meter dari pabrik yang beridiri di Jalan parangtritis tersebut mengungkapkan, pencemaran lingkungan seperti debu dan asap sudah menimbulkan masalah kesehatan.

Advertisement

“Kalau batuk-batuk itu sudah sering, tapi kalau mencemari air sumur, kami belum cek. Yang enggak enak itu baunya menyengat itu lo,” ujarnya.

Warga sejatinya sudah lebih dari tiga kali membicarakan masalah ini dengan otoritas PT. Kharisma Export. Warga menuntut agar jam operasi mesin pabrik yang mulai beroperasi sejak 2006 itu tidak sampai malam hari. Warga juga meminta perusahaan mengatasi limbah pabrik dan polusi yang ditimbulkan pabrik kayu tersebut.

Namun menurut warga sampai sekarang belum ada respon dari perusahaan. Perusahaan hanya memberi uang kompensasi ke warga senilai Rp500.000 per bulan.

Advertisement

Lantaran permintaan warga tidak dipenuhi, sejak Oktober tahun lalu, warga Tembi menolak menerima uang kompensasi dari perusahaan. Uang itu baru diterima beberapa hari terakhir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif