Jogja
Selasa, 10 Januari 2023 - 19:55 WIB

Warga Wonogiri Diketahui Positif Antraks saat Periksa di Gunungkidul

David Kurniawan  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencegahan penularan penyakit antraks pada sapi milik warga di Gunungkidul. (Harianjogja.com-Istimewa)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Seorang warga asal Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, dinyatakan positif antraks saat melakukan pemeriksaan di Puskesmas 2 Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan temuan kasus antraks ini bermula saat warga asal Eromoko itu memeriksakan diri di Puskesmas 2 Karangmojo pada Desember 2022. Waktu itu, keluhan yang dirasakan karena luka di bagian kulit.

Advertisement

“Saat diperiksa masuk kategori suspek dan setelah dilakukan tes ternyata positif,” kata Dewi kepada wartawan, Selasa (10/1/2023).

Dia menyampaikan warga yang dinyatakan positif antraks ini memang asli warga Eromoko, Wonogiri. Kebetulan saat menderita gejala tersebut, dia tengah berkunjung ke rumah saudaranya di Kapanewon Karangmojo.

Advertisement

Dia menyampaikan warga yang dinyatakan positif antraks ini memang asli warga Eromoko, Wonogiri. Kebetulan saat menderita gejala tersebut, dia tengah berkunjung ke rumah saudaranya di Kapanewon Karangmojo.

“Hampir setiap pekan berkunjung. Sekarang sudah pulang ke Eromoko,” kata dia.

Atas temuan itu, Dinkes bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul melakukan upaya pencegahan ke keluarga pasien. Atas pemeriksaan yang dilakukan, hasilnya tidak ada yang terdeteksi tertular penyakit ini.

Advertisement

Disinggung mengenai obat-obatan untuk penanganan, Dewi memastikan tidak ada masalah karena memiliki stok yang memadai.

“Obat-obatan yang dibutuhkan dalam penanganan masih tersedia,” katanya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widiastuti, mengaku sudah melakukan pemeriksaan terkait dengan kasus antraks di Kapanewon Karangmojo.

Advertisement

Diduga kuat kasus berasal dari luar daerah karena hingga sekarang tidak ditemukan ternak yang mati secara mendadak.

“Sudah datang ke lokasi suspek dan hasilnya tidak ada laporan ternak mati mendadak,” katanya.

Menurut dia, kasus antraks bukan hal yang baru di Gunungkidul. Di awal tahun lalu ditemukan kasus ternak mati mendadak serta warga dinyatakan positif tertular antraks di Kapanewon Gedangsari dan Ponjong.

Advertisement

Retno memastikan hingga sekarang ada tiga kalurahan yang masuk program pengendalian antraks. Ketiga kalurahan ini meliput Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari; Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo dan Gombang di Kapanewon Ponjong.

“Pengendalian masih terus berjalan dengan memberikan vaksin atraks selama sepuluh tahun ke depan,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Duh, Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif