Waspada antraks di Kulonprogo dilakukan dengan menyiapkan vaksin
Harinjogja.com, KULONPROGO-Sedikitnya 17.600 dosis vaksin guna menangani bakteri antraks didistribusikan ke Desa Purwosari, Girimulyo. Selain ternak, vaksinasi juga dilakukan pada tanah lokasi penyembelihan hewan terinfeksi antraks.
Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda
Vaksinasi dilakukan pada sejumlah sapi dan kambing yang berada di lokasi tersebut. Paling tidak, populasi hewan ternak tersebut di Purwosari mencapai 6.000 ekor. Dari jumlah tersebut, 600 hewan berada di Dusun Ngaglik yang merupakan lokasi pertama kemunculan bakteri antraks.
Vaksinasi dilakukan kepada hewan ternak agar bakteri antraks tidak terus hidup dan berkembang dalam organisme tersebut.
Karena penyembelihan sudah dilakukan dalam waktu yang cukup lama, penyemprotan vaksin juga dilakukan dengan menelusuri lokasi lahan yang berpotensi terjangkit spora.
Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dn Kesehatan Hewan menjelaskan darah yang berceceran di lokasi penyembelihan hewan terinfeksi berpotensi menyebabkan perkembangan spora di tanah tersebut.
“Spora ini lebih tahan lama di tanah,” ujarnya kepada wartawan di Balai Besar Veteriner Wates pada Minggu (22/1/2017).
Spora tersebut bisa bertahan di permukaan tanah hingga puluhan tahun dan potensial terbawa air ataupun bersarang di reruputan yang dikonsumsi hewan sehingga tertular antraks.
Hal serupa tidak akan berlaku apabila spora tersebut berada di permukaan daun ataupun rumput. Namun, Fadjar menegaskan jika sejauh ini belum ada kasus manusia yang terjangkit spora antraks dari tanah.
Manusia terjangkit antraks biasanya karena mengkonsumsi daging hewan yang terjangkit antraks. Karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk menghindari mengkonsumsi daging hewan yang sakit.