SOLOPOS.COM - Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Wonosari sedang melakukan penyemprotan desinfektan, di kandang kambing milik Partini di Dusun Wareng I, Desa Wareng, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Rabu (25/1/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Waspada antraks di DIY mendapat perhatian dari pusat

Harianjogja.com, JOGJA – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan mengirim 17.600 vaksin antraks ke Kulonprogo melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya pada Sabtu (21/1/2017) pekan lalu.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Belasan ribu vaksin itu dikirim setelah heboh informasi terjangkitnya antraks di Kulonprogo. Namun hingga saat ini vaksin itu tidak digunakan karena terjadi kesimpangsiuran informasi, bahkan hasil laboratorium yang menyatakan positif antraks pun belum ada.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian DIY Sutarno menyatakan, belasan ribu vaksin antraks itu merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Pusvet Surabaya. Pihaknya sengaja meminta bantuan pusat untuk memperoleh vaksin antraks sebagai antisipasi. Apalagi DIY sebelumnya tidak memiliki vaksin antraks, yang tersedia hanyalah vaksin untuk flu burung dan rabies.

Akantetapi, hingga Rabu (25/1/2017) kemarin, vaksin itu belum digunakan. Karena penggunaan vaksin itu baru akan dilakukan jika sudah ada hasil laboratorium yang menyatakan suatu kawasan itu positif antraks. Stok belasan ribu vaksin antraks itu sepenuhnya dari pusat, bukan menggunakan anggaran dari DIY.

“Tapi kalau di lapangan tidak terjadi, alhamdulillah. Kita sedia dulu, kalau tidak ya, misalnya positif kami kalangkabut nanti [kalau tidak ada stok]. Maka didatangkan tanggal 21 [Januari 2017]. Kam tahunya itu langsung dari pusat hanya lewat Pusvet Surabaya untuk dikirim ke Jogja,” terangnya, Rabu (25/1/2017).

Ia menambahkan, belasan ribu vaksin tetap akan disimpan di DIY dan tidak dikembalikan ke pusat. Selanjutnya, akan dipakai sebagai ketersedian jika sewaktu-waktu ada indikasi antraks.

Sebelum ada keterangan resmi hasil laboratorium veteriner bahwa, suatu kawasan ada hewan terinfeksi virus antraks, maka vaksin itu tidak akan digunakan. Saat ini jika ada ternak sapi maupun kambing mengalami gangguan kesehatan akan diobati lebih dahulu sehingga belum menggunakan vaksin antraks.

“Intinya informasi diduga antraks belum bisa dikatakan secara resmi itu betul antraks. Vaksin yang didrop kemarin kami belum mendapatkan laporan pemakaiannya. Itu untuk antisipasi, namanya penyakit kan kita sedia payung sebelum hujan,” kata dia.

Menurutnya, selain antraks, penyakit lain yang bisa ditularkan dari hewan kepada manusia adalah flu burung dan rabies. Untuk kedua jenis penyakit itu, pihaknya menyediakn total 700.000 vaksin rabies dan flu burung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya