SOLOPOS.COM - Salah satu komunitas relawan bencana memperagakan pendirian tenda pengungsian dalam Lomba Pendirian Tenda Antar Komunitas Relawan Penanggulangan Bencana di Lapangan Denggung, Sleman, Sabtu (3/9/2016). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Ditemukan sejumlah titik potensi longsor baru di wilayah Prambanan.

Harianjogja.com, SLEMAN– Tiga titik longsor terjadi di wilayah Kecamatan Prambanan, Kamis (2/2/2017). Masyarakat diminta untuk mewaspadai rekahan atau titik potensi longsor. Sebab, ditemukan sejumlah titik potensi longsor baru di wilayah Prambanan.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Hujan yang terjadi sepanjang Rabu (1/2/2017) hingga Kamis (2/2/2017) menyebabkan tiga titik longsor di wilayah Prambanan. SElain di Wukirsari dan Wukirsari, titik longsor akibat tingginya curah hujan juga terjadi di Gayamharjo. “Bahkan di Gayamharjo dan Sambirejo, kami temukan sejumlah titik potensi longsor baru. Sementara di Wukirsari itu titik lama,” kata Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Prambanan Bandung Bondowoso Prawoto Brewok.

Pihaknya mengatakan, longsor yang terjadi pada Kamis kemarin disebabkan kondisi tanah yang memang labil. Labilnya tanah yang longsor tersebut, disebabkan salah satunya akibat pola tanam yang salah. “Warga justru menanam tanaman untuk pakan ternah, sehingga tanah tidak memiliki pengikat,” kata Brewok.

Dia mengatakan, longsoran terjadi pada Kamis (2/2/2017) malam di Kali Nongko Lor RT 01 RW 14 Gayamharjo. Tebing setinggi tujuh meter dengan lebar delapan meter, mengenai rumah Pujo Waryanto. Dia menyebut, longsor di lokasi tersebut sebelumnya tidak masuk dalam peta longsor. “Itu titik longsor baru,” katanya.

Selain di Gayamharjo, longsor juga terjadi di Dusun Gedang Bawah, Sambirejo . Lokasi longsor tersebut, berada di sebelah lokasi longsor pada Rabu (18/1) lalu. Longsoran yang terjadi dinilai tidak terlalu besar. Hanya saja, jalan di lokasi longsor hanya bisa dilewati kendaraan roda dua saja. “Selama musim hujan ini, kami sudah menghimbau agar warga waspada. Kami minta mereka untuk tidur di bagian tengah rumah. Antisipasi jika longsor terjadi malam hari,” kata Brewok.

Selain di dua lokasi tersebut, bencana longsor juga terjadi di Dusun Losari, Wukirharjo. Longsor terjadi di sebuah tebing yang bedekatan dengan rumah warga. Tebing setinggi lima meter dengan lebar enam mengenai bagian belakang rumah Sukisno, warga RT 2RW 11 Losari.

“Akibat beban tanah yang longsor, dinding rumah miring. Tidak ada korban jiwa ataupun luka, meskipun kejadiannya tengah malam,” kata Babinsa Wukirharjo Serda Harjono.

Pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman dan relawan kebencanaan FPRB langsung mengambil tindakan antisipatif. “Kami langsung berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan kerja bakti di lokasi longsor. Kami lakukan penanangan di lokasi-lokasi titik longsor,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan.

Sekadar diketahui, Desa-desa di wilayah Prambanan memang memiliki potensi bencana longsor. BPBD Sleman mencatat, beberapa dusun yang memiliki potensi bencana longsor meliputi, Dusun Dawung dan Cepit (Bokoharjo), Dusun Jali, Jontro, Kalinongko Kidul, Kalinongko Lor, Gayam, Lemahabang dan Dusun Nawung (Gayamharjo).

Selain itu, Dusun Sembir (Madurejo), Dusun Dawangsari, Gunungsari, Nglengkong, Kikis, Gedang, Mlakan dan Dusun Gunung Cilik (Sambirejo), Dusun Umbulsari A, Umbulsari B, Sengir, Dayakan dan Gamparan (Sumberejo), Dusun Klumprit I dan II, Candisari, Losari I dan II, serta Watukangsi (Wukirharjo).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya