Jogja
Jumat, 7 Januari 2022 - 17:17 WIB

Waspada Rip Current, Ombak Penarik Manusia di Pantai Glagah

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pantai Glagah di Kulonprogo, DIY. (Dinas Pariwisata Kulon Progo)

Solopos.com, KULON PROGO — Pantai Glagah di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY, dikenal memiliki ombak besar penarik manusia seperti rip current. Ombak tersebut dapat menarik manusia ke tengah laut hingga tenggelam.

Fenomena itu terjadi karena Pantai Glagah berada di pesisir selatan Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Wisatawan yang datang ke sana dilarang mandi atau bermain air di luar garis aman pantai karena sangat berbahaya.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Jumat (7/1/2022), menyebutkan perairan selatan Jawa dipenuhi lebeng atau rip current. Lebeng adalah arus balik ke tengah laut yang deras dan mampu menyeret serta menenggelamkan berbagai benda, termasuk manusia.

Baca juga: Mengenal Lebeng yang Sering Makan Korban di Pantai Glagah

Advertisement

Baca juga: Mengenal Lebeng yang Sering Makan Korban di Pantai Glagah

Wilayah lebeng ditandai dengan perairan yang tenang dan tidak ada ombak besar. Namun, arus di bawahnya sangat deras.

Dikutip dari situs Maritim.bmkg.go.id, rip current alias lebeng dapat menyapu apapun, termasuk perenang terkuat ke laut. Lebeng seperti di Pantai Glagah ini terjadi karena adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan arus yang tinggi.

Advertisement

Baca juga: Pesona Pantai Glagah dan Mitos Ratu Kidul

Orang yang terseret ombak besar itu akan kesulitan berenang ke tepian karena arus yang deras. Hal ini bisa menyebabkan mereka yang berusaha berenang melawan arus kelelahan hingga akhirnya tenggelam.

Rip current ini bisa berpindah lokasi yang berbeda pada patahan pantai hingga puluhan meter dalam sehari. Arus ini dapat terjadi akibat gelombang pecah di pantai dengan berbagai karakteristik yang melintasi gelombang pecah dan dapat terjadi dalam kondisi energi gelombang yang tinggi maupun energi gelombang yang rendah.

Advertisement

Baca juga: Sering Makan Korban, Ada Misteri di Pantai Glagah?

Rip current juga dapat disebabkan oleh kondisi pantai. Yaitu ketika arus melewati wilayah yang lebih cekung sempit seperti sebuah parit, sehingga menyebabkan arus bawah menjadi lebih deras dibandingkan permukaan.

Hal ini menyebabkan ilusi bahwa air terlihat tenang dari atas. Cekungan di dasar pantau dapat terjadi karena kumpulan pecahan dari arus pecah yang kembali menuju tengah laut, sehingga mengerosi dasaran pantai.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif