SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan (DPPK) Sleman mengecek kadar air pada daging sapi di Pasar Pakem, Rabu (1/7/2015). (JIBI/Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Daging sapi gelonggongan diperkirakan masih beredar

Harianjogja.com, BANTUL–Meski pada awal bulan Ramadan kali ini harga daging sapi tidak mengalami kenaikan cukup signifikan, praktik pencampuran daging segar dengan gelonggongan diduga masih terus terjadi. Sejak satu pekan terakhir, harga daging sapi berada di kisaran Rp110.000 perkilogram.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Ketua Persatuan Pengusaha Daging Sapi Segoroyoso (PPDSS), Ilham Ahmadi menyebutkan praktik ilegal tersebut masih sering ia temui. Daging gelonggongan yang sebagian besar dipasok dari luar DIY itu dijual dengan harga sekitar Rp75.000 per kilogram. Untuk mengkamuflasekan daging gelonggongan tersebut, biasanya pedagang mencampurnya dengan daging segar.

“Setiap hari dari pantauan saya pasti ada daging gelonggongan yang beredar,” ujarnya pada Minggu (28/5/2017).

Menurutnya kondisi ini tentu saja akan sangat merugikan konsumen. Padahal menurutnya edukasi yang diberikan oleh pemerintah masih minim. Pemerintah seharusnya memaksimlkan perannya dalam melindungi konsumen. Minimal memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar lebih cermat dalam membedakan daging segar dan gelonggongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya