Jogja
Jumat, 15 November 2013 - 14:25 WIB

Waspadalah, Empat Kecamatan di Sleman Ini Endemik DBD

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Harianjogja.com, SLEMAN–Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman kembali mengingatkan warga untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan diare.

Berdasar data Dinkes Sleman, ada empat kecamatan yang jadi endemik DBD, yakni Kecamatan Depok, Kalasan, Gamping, dan Ngaglik.

Advertisement

Kepala Dinkes Sleman, Mafilindati Nuraini, mengatakan nyamuk aedes aegypti sangat suka tinggal bersama manusia. Karena mereka juga membutuhkan darah manusia yang mengandung protein, untuk berkembang biak.

Untuk itu, daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi akan menjadi tempat favorit nyamuk aedes aegypti. Makanya empat kecamatan yang sudah padat penduduk di Sleman itu menjadi pilihan para nyamun pembawa penyakit DBD ini.

“Selama ini empat kecamatan ini kami galakkan kebersihan. Makanya kami juga menghimbau agar warga di daerah tersebut lebih waspada terhadap penyakit DBD dan bisa menanggulangi dengan membentuk kelompok pemburu jentik nyamuk,” kata Mafilindati di kantornya, Rabu (13/11).

Advertisement

Mafilindati mengatakan pemberantasan sarang penyakit lewat pemantauan jentik secara berkala di tempat tinggal bisa lebih efektif. Sebab jika hanya mengandalkan fogging tidak lagi efektif karena fogging juga bisa membunuh biota lainnya.

“Kalau fogging, itu adalah upaya terakhir, karena sebelumnya harus benar-benar ditelusuri apakah perlu melakukannya atau tidak. Misal bagaimana kondisi tempat tersebut dan apakah sudah ada yang tertular. Selain itu fogging bisa membunuh biota lain yang mungkin masih dibutuhkan,” jelas Mafilindati.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif