Jogja
Minggu, 1 Juni 2014 - 17:55 WIB

Wilayah Luas, Sleman Butuh Pos Damkar Pembantu

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIB/SOLOPOS/doK)

Harianjogja.com, SLEMAN-Karena kepadatan penduduknya, Kecamatan Depok di Kabupaten Sleman disebut sebagai wilayah yang paling rawan bencana kebakaran.

“Kebakaran biasanya berpotensi di wilayah padat penduduk,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sleman, Ismu Achmad Widodo, ditemui Jumat (30/5/2014) lalu.

Advertisement

Kondisi demikian membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berencana mendirikan sebuah pos damkar pembantu di Depok. “Kami sudah observasi tanah di sekitar Kecamatan depok. Rencananya di sana akan dibuat pos damkar,” ungkap Ismu.

Saat ini, UPT Damkar Sleman hanya memiliki satu pos induk yang letaknya di lingkungan gedung Pemkab Sleman. Belum ada satu pun pos pembantu. Padahal melihat wilayah Sleman yang begitu luas, Ismu menilai setidaknya ada 5 pos pembantu.

“Idealnya, Sleman paling tidak punya 6 pos damkar. Selain pos induk di Sleman, ada juga pos di Depok, Godean, Pakem, Seyegan, dan Kalasan atau Prambanan,” ujarnya.

Advertisement

Fasilitas pos damkar pembantu, katanya, sangat membantu mempersingkat waktu tempuh mobil damkar. Dia mengakui, keadaan itu membuat waktu respon dari mobil damkar cenderung lambat.

Ia menjelaskan dalam standar teknisnya setiap pos damkar memiliki radius jelajah sepanjang 7,5 kilometer. Dengan kenyataan Sleman yang hanya punya 1 pos induk, mobil damkar bisa menempuh waktu hingga lebih dari 15 menit jika terjadi kebakaran di luar jangkauan.

“Begitu mendapat laporan, kami harus bergerak cepat. Maksimal 15 menit harus sudah sampai lokasi,” kata Ismu Achmad Widodo. Dia menambahkan kebutuhan akan pos damkar dirasa mendesak. “Tapi kita harus menunggu tahun 2015 nanti,” ucapnya kemudian.

Advertisement

UPT Damkar Sleman memiliki 5 mobil damkar dan 2 mobil tangki air. Sementara jumlah personil tim damkar sebanyak 32 orang. “Jumlah itu tetap masih kurang. Tugas kita kan tidak hanya menunggu kebakaran, tapi juga upaya pencegahan,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif