Jogja
Senin, 3 Juli 2017 - 03:12 WIB

WISATA BANTUL : Mangunan Bukan untuk Investor Luar

Redaksi Solopos.com  /  Galih Eko Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung tengah berfoto di salah satu di kawasan hutan pinus Mangunan, Kecamatan Dlingo, Sabtu (1/7/2017). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto).

Kawasan yang mulai dikembangkan sejak 2013 itu sepenuhnya akan diperuntukkan bagi masyarakat sekitar saja

Harianjogja.com, BANTUL—Kawasan wisata Mangunan dipastikan tertutup bagi investor swasta, terutama yang berasal dari luar kawasan. Kawasan yang mulai dikembangkan sejak 2013 itu sepenuhnya akan diperuntukkan bagi masyarakat sekitar saja.

Advertisement

Hal itu ditegaskan Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) DIY, Aji Sukmono, Minggu (2/7/2017). Dirinya menegaskan sejak awal, pengembangan pariwisata hutan Mangunan memang berbeda dengan kawasan wisata pada umumnya.

Di Mangunan dan Dlingo itu, KPH DIY sengaja tidak membuka pintu bagi investor dari luar Mangunan untuk berinvestasi. Dengan begitu, Aji berharap keberadaan pariwisata Mangunan sepenuhnya bisa dikembangkan dan dinikmati oleh masyarakat sekitarnya saja. “Jadi, investornya ya masyarakat sendiri,” katanya, Minggu.

Hutan seluas 560 hektar yang terletak di tiga desa, yakni Desa Muntuk, Mangunan, dan Dlingo tersebut, sejak 2013 memang sudah dikembangkan sebagai kawasan wana wisata budaya. Diakui Aji, pengembangan produksi getah pinus yang sebelumnya menjadi ciri khas hutan Mangunan, tak begitu memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas perekonomian masyarakat.

Advertisement

Barulah di 2013 lalu, diubah menjadi kawasan hutan wisata sampai sekarang. Konsep wisata yang diusungnya pun berbeda. Tak sekadar tempat wisata alam dan minat khusus, KPH DIY berencana mengembangkan kawasan hutan Mangunan sebagai wisata budaya dengan mengedepankan kearifan lokal.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Mangunan Wisata Bantul
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif