Jogja
Minggu, 13 September 2015 - 11:20 WIB

WISATA BANTUL : Restorasi Pantai Parangtritis Diperkirakan Gusur Gumuk Pasir

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana salat ied di Gumuk Pasir Pantai Parangtritis, Kecamatan Kretek, Jumat (17/7/2015). (JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

Wisata Bantul akan dikembangkan di wilayah gumuk pasir

Harianjogja.com, BANTUL- Lahan pertanian di area gumuk pasir (sand dune) Desa Parangtritis, Kretek, Bantul dipastikan bakal tergusur oleh rencana restorasi gumuk yang dicanangkan pemerintah, Jumat (11/9/2015).

Advertisement

Guru Besar Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Sunarto menyatakan, restorasi gumuk pasir menetapkan lahan seluas 141 hektare sebagai zona inti.

“Jadi dengan restorasi itu, area zona inti harus steril dari bangunan dan vegetasi,” terang Sunarto yang lembaganya menaungi Laboratorium Geospasial Gumuk Pasir di area Pantai Parangtritis dan Depok, Jumat (11/9/2015).

Di zona inti terdapat pepohonan, lahan pertanian dan rumah penduduk dalam jumlah kecil. Namun, berapa hektare lahan pertanian serta rumah penduduk yang akan tergusur, Sunarto belum dapat memastikan.

Advertisement

“Sebenarnya sudah difoto area 141 hektare itu, tapi saya tidak hafal persis berapa jumlah bangunan dan lahan pertanian yang ada di sana,” kata dia seusai memoderatori talkshow bertema “Edu-Restorasi Gumuk Pasir Parangtritis untuk Kesejahteraan Bersama” di Gedung Kerucut, Laboratorium Geospasial di Depok, Parangtritis, Bantul.

Pemerintah kata dia, terpaksa akan memindahkan rumah penduduk dan lahan pertanian itu ke tempat lain, untuk melaksanakan kebijakan ini.

Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik, Badan Informasi Geospasial (BIG), Nurwadjedi menyatakan, strelisasi atau pembersihan di zona inti diperlukan karena selama ini keberadaan vegetasi seperti tumbuhan menghambat pembentukan gumuk sesuai kondisi aslinya. “Gumuk pasir ini nanti menjadi ruang terbuka, tapi bukan ruang terbuka hijau,” jelas Nurwadjedi.

Advertisement

Restorasi zona inti 141 hektare menurutnya membawa keuntungan bagi DIY. Kawasan ini bakal menjadi pusat penelitian gumuk pasir dan kelautan serta pariwisata. Keunikan gumuk yang langka di dunia itu bakal menjadi ikon DIY.

“Kami dari BIG akan membantu memfasilitasi berbagai riset tentang gumuk pasir, bila kawasan sudah ditetapkan sebagai zona penelitian,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif