Jogja
Rabu, 23 November 2016 - 22:55 WIB

WISATA BANTUL : Retribusi Naik, Komisi B Tantang PDAM, Ini Hubungannya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Wisata Bantul untuk retribusi akan dinaikan.

Harianjogja.com, BANTUL — Wacana kenaikan tarif retribusi objek wisata kian serius didorong oleh pihak legislatif. Komisi B DPRD Bantul bahkan siap menantang kesiapan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terkait dengan produksi air mineral berlabel Tirtadharma.

Advertisement

(Baca Juga : PDAM BANTUL : Akan Luncurkan Usaha Air Minum Dalam Kemasan, Ini Pasar yang Disasar)

Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul Setiya menegaskan, perubahan tarif retribusi di Tempat Pungutan Retribusi (TPS) objek wisata (obwis) Bantul memang sudah seharusnya dilakukan. Pasalnya, sudah lebih dari tiga tahun pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul belum melakukan penyesuaian tarif tersebut.

Selain untuk meningkatkan angka Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bantul dari sektor retribusi pariwisata, penyesuaian tarif tersebut juga dimaksudkannya untuk meningkatkan pendapatan dari salah satu bentuk diversifikasi usaha baru PDAM, yakni air mineral Tirtadharma. Pada tarif retribusi baru nanti, pihaknya memang berencana memasukkan air mineral Tirtadharma sebagai salah satu fasilitas yang diberikan kepada pengunjung.

Advertisement

“Jadi, dengan membayar tarif baru nanti, pengunjung akan mendapatkan bonus satu botol air mineral,” kata Setiya kepada Harianjogja.com, Rabu (23/11/2016) siang.

(Baca Juga : Retribusi Wisata Berpotensi Pungli, Ada Wacana Pihak Ketiga Bersedia Bayar Rp40 Miliar)

Namun, sebagai langkah awal, ia tak akan memberlakukan sistem baru itu kepada TPR di semua obwis Bantul. TPR obwis yang akan mengalami pemberlakuan sistem itu hanya obwis yang potensial mendulang PAD.

Advertisement

“Persoalannya kini, PDAM siap atau tidak menyambut tawaran ini,” imbuh Setiya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif