SOLOPOS.COM - Bukit Hargodumilah di Piyungan Bantul merupakan titik rawan longsor namun terus berkembang menjadi temat wisata. (Endro Guntoro/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Bantul di Bukit Bintang berbahaya karena rawan longsor, namun wisatawan tak menggubrisnya

Harianjogja.com, BANTUL- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto membenarkan bahwa banyak wilayah di kawasan Bukit Bintang menyalahi peruntukannya. (Baca juga : WISATA BANTUL : Bangunan Berbahaya di Bukit Bintang Semakin Menjamur)

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Bahkan desain bangunan di kawasan tersebut banyak yang tak sesuai dengan desain bangunan rawan bencana, khususnya tanah longsor. Kondisi itu diperparah dengan makin terpengaruhnya kondisi tanah akibat beban kendaraan bertonase besar yang melintasi jalan di kawasan tersebut.

Sebenarnya, ia sudah berkali-kali mengingatkan para pengguna kawasan tersebut. Namun sampai sekarang belum pernah digubris dan bangunan-bangunan baru terus mengalami penambahan. Oleh karena itulah, Dwi mengaku akan segera melakukan koordinasi lintas instansi.

“Yang kami khawatirkan kalau hujan. Di sana tanahnya labil. Unsur tanahnya sebagian merupakan lempung, sehingga tidak terlalu kuat, terlebih ketika hujan turun,” paparnya.

Warga sebenarnya mengetahui jika kawasan tersebut termasuk rawan longsor, namun ternyata banyak yang mendirikan bangunan dengan berbagai tipe. Tak hanya di atas jalan Yogya-Wonosari, warga juga banyak mendirikan bangunan di tebing-tebing yang sebenarnya sangat rawan longsor.

Pembangunan tersebut semakin masif mengingat jumlah pengunjung Bukit Hargo Dumilah atau yang terkenal dengan sebutan Bukit Bintang semakin banyak.

Bukit Bintang selama ini memang dikenal sebagai salah satu lokasi wisata yang berada di jalan Yogya-Wonosari tepatnya di Dusun Plesetan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan. Hampir setiap saat banyak pelintas jalan tersebut yang mampir ke kawasan Bukit Bintang ini untuk sekedar menikmati pemandangan Kota Jogja dari atas bukit.

“Sekarang ramai sekali. Padahal dulu masih hutan, hanya ada satu dua rumah. Sekarang sudah belasan rumah di sini,” Bu War, salah satu warga setempat.

Tak hanya bangunan-bangunan liar yang terancam longsor, kondisi jalan Jogja-Wonosari juga terancam ambrol. Akibatnya, jalur utama Jogja-Wonosari yang merupakan akses utama kendaraan bermotor ke Kabupaten Gunungkidul terancam putus. Beberapa badan jalan tepatnya di Bukit Bintang atau kawasan nongkrong di perbukitan Hargodumilah mulai retak.

Bahkan, separuh badan jalan sudah mulai menurun permukaannya 20-30 cm dari posisi semula.

Bu War, yang mengaku sudah tinggal di daerah Bukit Bintang tersebut sejak 20 tahun lalu membenarkan jika posisi permukaan jalan di depan rumahnya turun. Separuh jalan selebar 9 meter ini terlihat melengkung tidak datar lagi. Trotoar yang dibangun di sepanjang talud pembatas jalan sudah terlihat mengambang, tidak menyatu lagi dengan badan jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya