SOLOPOS.COM - Penyerahan sertifikat 'Gunungsewu Global Geopark, yang diraih oleh Kabupaten Gunungkidul, dari Budi Martono selaku General Manager Global Geopark Indonesia kepada Pelaksana tugas Bupati Gunungkidul, Budi Antono, Kamis (30/9/2015), di Rumah Makan Moro Joglo, Karangrejek, Wonosari. (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Wisata Gunungkidul, sesuai kesepakatan tiga daerah kawasan Geopark Gunungsewu tak lagi dipergunakan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– General Manager Geopark Gunungsewu, Budi Martono menjelaskan, setelah Gunungsewu ditetapkan menjadi Global Geopark Network (GGN), tidak diperkenankan lagi penyebutan geopark secara terpisah berdasarkan daerah.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

“Saat ini masing-masing daerah ada kesepakatan mengenai komitmen, perencanaan, dan penganggaran. Kamipun akan berhati-hati jangan sampai Gunungsewu Global Geopark mendapatkan peringatan terkait komitmen oleh UNESCO,” urainya, Kamis (1/10/2015).

Budi menambahkan, komitmen pemerintah dalam mengembangkan Gunungsewu Global Geopark akan dievaluasi setiap empat tahun. Pihaknya tidak ingin Gunungkidul gagal di mata dunia, dalam menjaga komitmen.

Sosialisasi menyeluruh, sambungnya, juga akan dilakukan agar masyarakat mengetahui apa itu geopark atau taman bumi. Langkah ini diupayakan mengingat muncul masukan mengenai sosialisasi kepada masyarakat. Sebagai pihak yang dinilai belum seluruhnya paham mengenai fungsi kawasan geoprak sebagai kawasan edukasi, konservasi dan pemberdayaan masyarakat.

Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yakni Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindagkoptam ESDM), Dinas Peternakan, bahkan Dinas Kesehatan juga diminta ikut berperan dalam langkah-langkah yang diambil Pemkab.

Masing-masing SKPD memiliki tugas masing-masing, contohnya untuk Disdikpora untuk pembelajaran bahasa inggris bagi masyarakat disekitar 13 geosite yang ada di Gunungkidul. Dinas Kesehatan terkait pendukung wisata.

“Misalnya urusan dengan sanitasi dan higienitas objek wisata, di rumah makan contohnya, demi kenyamanan semua pihak yang datang ke Gunungkidul dan ingin mengetahui Gunungsewu Global Geopark. Disperindagkoptam ESDM bisa memberikan masukan dan pembinaan kepada masyarakat mengenai oleh-oleh khas Gunungkidul sebagai kawasan geopark,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya