SOLOPOS.COM - Saryanto didampingi GKR Mangkubumi memukul kentongan saat launching Kampung Desa Wisata Jelok Resto, Jumat (12/6/2015).(JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Wisata Gunungkidul terus dibenahi agar wisatawan merasa nyaman.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Untuk meningkatkan Length of Stay (LOS) wisatawan di Kabupaten Gunungkidul, pelaku wisata perlu meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana, serta menyusun paket wisata dengan cermat.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Hal tersebut dikemukakan oleh GKR Mangkubumi, sewaktu menghadiri launching Kampung Wisata Jelok Resto, Jelok, Beji, Patuk, Jumat (12/6/2015). Ia menjelaskan, bahwa sebuah desa wisata, seperti yang misalnya dimiliki oleh Desa Jelok, mempunyai konsekuensi harus memiliki pelayanan wisata yang baik dan memenuhi standar kualitas.

Dari sisi pemasaran desa wisata sebagai produk wisata di Kabupaten Gunungkidul, promosi melalui mouth by mouth lebih efektif dibanding promosi lewat jaringan internet.

Fasilitas wisata yang perlu ditingkatkan antara lain makanan, toilet, homestay. Bahkan pemuda sekitar wilayah setempat diharapkan turut serta membangun desa wisata.

Ia berharap, selama ini Gunungkidul masih menjadi tempat wisata dengan produk unggulan tersendiri. Meski demikian, mayoritas wisatawan menginap di kawasan perkotaan. Sehingga lama menginap atau LOS di Gunungkidul hanya sehari atau dua hari.

Dengan adanya peningkatan fasilitas di desa wisata, Mangkubumi berharap LOS bisa naik menjadi sepekan hingga dua pekan.

“Dibuat paket tertentu, bahkan masyarakat di ring terdekat dengan desa wisata juga perlu diberdayakan. Mengelilingi Gunungkidul tidak cukup hanya satu hari, wisatawan bisa menginap di sini [di desa wisata, salah satunya Jelok], buatkan yang paket bisa lima hari stay, di Gunungkidul kan masih jarang penginapan,” tuturnya.

Sementara di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Saryanto menjelaskan, sudah ada 20 desa wisata di Kabupaten Gunungkidul yang kini terus didorong untuk berkembang. Desa wisata di Gunungkidul memiliki ciri khas memiliki potensi alam, atau keindahan alam buatan.

Dilaksanakan dengan terintegrasi antara masyarakat dan pemerintah desa. Fasilitas di desa wisata juga perlu memenuhi kebutuhan wisatawan, di antaranya meliputi: kuliner, homestay, toilet.

Saat ini, pihaknya sedang mengembangkan pelayanan wisata di Gunungkidul dengan memberikan pelatihan kepada sejumlah pemandu wisata, agar mampu menjadi pemandu umum. Bukan sekedar pemandu wisata khusus untuk satu objek wisata saja.

Sehingga nantinya, para pemandu wisata yang akan dilantik dalam Himpunan Pemandu Wisata Kabupaten Gunungkidul, mampu mengantarkan wisatawan ke seluruh objek wisata yang ada, bukan hanya mengantarkan secara parsial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya