Jogja
Sabtu, 2 Januari 2016 - 08:22 WIB

WISATA GUNUNGKIDUL : Macet, Rekayasa Jalan Diterapkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kemacetan sepanjang sekitar satu setengah kilometer di pintu masuk utama TPR Baron, Jumat (1/1) siang. Kemacetan berhasil diurai pada sore harinya. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Gunungkidul mendapat antusias besar dari wisatawan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kanit Dikyasa Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Satlantas Polres) Gunungkidul Ipda Jarwanto menuturkan, kendaraan yang masuk ke kawasan pantai setempat terus mengalami peningkatan. Sejumlah lokasi terjadi antrian yang cukup panjang. Bahkan di TPR Baron saja, antrian mencapai satu setengah kilometer.

Advertisement

Meski demikian, kemacetan berhasil diurai perlahan oleh jajaran yang bertugas, sejak sore hari, karena jumlah kendaraan yang masuk mulai berkurang.

“Kendaraan yang hendak balik kita arahkan melalui JJLS dan Tepus, untuk mencegah kemacetan arus balik kendaraan,” terangnya, Jumat (1/1/2016).

Sementara itu Kepala Satlantas Polres Gunungkidul, AKP Andrey Valentino mengungkapkan, selain peningkatan jumlah kendaraan, kemacetan juga terjadi karena jarak tanjakan dan pintu masuk TPR yang dekat, sehingga ada pergerakan kendaraan yang lambat.

Advertisement

“Ditambah ada sejumlah kendaraan yang mogok, bus yang tidak kuat menanjak, juga menjadi penyebab lain kemacetan, namun sore hari sudah terurai dan lancar,” ungkap AKP Andrey.

Ia juga mengatakan, pihaknya mengerahkan 10 personel khusus di simpang tiga Baron. Pada sore dan malam hari, jajaran Satlantas melanjutkan pengawasan dan pengaturan Lalin di jalur keluar pantai [arus balik].

Dimintai keterangan secara terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono menerangkan, hingga Kamis (31/12) ada sekitar 2,6 juta orang wisatawan yang berkunjung Gunungkidul selama kurun waktu 2015, dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp20,9 miliar.

Advertisement

Harry menambahkan, kawasan pantai masih menjadi objek wisata yang menyumbang pendapatan terbesar, mencapai 80 persen dari total wisatawan yang datang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif