SOLOPOS.COM - Sebuah mobil keluar dari Pos TPR Baron, padahal selama libur lebaran di wilayah tersebut di terapkan jalur searah dan hanya sebagai jalur masuk ke kawasan pantai. Sabtu (18/7/2015).(JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Wisata Gunungkidul masih dalam pengaturan agar menghindari macet pada hari libur

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Seiring dengan meningkatnya minat wisatawan untuk mengunjungi Gunungkidul, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mengupayakan perkembangan di bidang transportasi.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Kepala Bidang Transportasi Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Gunungkidul, Kuncoro Budi Santoso, mengungkapkan akan mengatasi lonjakan kendaraan dengan memberikan kantong parkir di sejumlah kawasan wisata.

Kantong parkir tersebut nantinya berfungsi sebagai lokasi untuk transit bus pariwisata dan kendaraan pribadi. Dishubkominfo nantinya akan menyediakan shuttle untuk selanjutnya digunakan sebagai transportasi menuju kawasan wisata.

Pihaknya berencana dalam penyusunan DED, akan membangun kantong parkir di kawasan objek wisata Pantai Krakal, Baron, dan Indrayanti.

Sampai saat ini pihaknya mengaku belum dapat melakukan perubahan yang terlalu besar terhadap gerak dan kemajuan transportasi di Gunungkidul. Pasalnya sejauh ini para wisatawan banyak yang menggunakan kendaraan pribadi dan jarang menggunakan transportasi umum.

Menurutnya, pariwisata Gunungkidul belum mampu berdampak pada bidang lain khususnya transportasi. Hal itu juga terjadi pada pengusaha hotel dan kuliner. Karena jarak tempuh kota Jogja dan Gunungkidul tidak terlalu jauh, maka seperti kegiatan kuliner dan menginap tidak berada dilakukan di Gunungkidul.

“Kami memang sedang terus mengusahakan meningkatkan pendapatan daerah melalui pariwisata, namun selama ini hanya dengan retribusi, belum melalui transportasinya,” kata dia.

Di lain hal ia mengaku masih mengalami kerepotan dalam menangani arus kendaraan yang membludak terutama saat hari libur dan akhir pekan.Kendaraan yang melimpah didominasi datang dari arah Jogja seringkali menyebabkan kemacetan di sepanjang jalur Jogja-Wonosari. Tak hanya pengguna kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat, namun juga truk pengangkut pasir, serta bus pariwisata.

“Puncak keramaian biasanya saat long weekend, Natal dan Lebaran. Kami masih kesulitan untuk mengatasinya,” kata dia, Kamis (3/3/2016).

Ia menuturkan, salah satu usaha yang dilakukan pada saat liburan yakni dengan melakukan rekayasa lalu lintas dan pengalihan jalur. Terutama untuk bus pariwisata yang menuju ke arah pantai. Pihaknya juga membuat jalur satu arah untuk jalur JLLS (Jalur Lintas Lingkar Selatan) untuk mengurangi kemacetan.

Selain itu terkait dengan jalan yang digunakan sebagai jalur lintas pariwisata, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mengubah medan menuju pantai Kukup. Terdapat beberapa jalur yang medannya berupa tanjakan, hal tersebut kerap menimbulkan kemacetan abgi para wisatawan.

“Pihak PU sudah membuatkan jalan agar lebih landai, sehingga arus kendaraan dapat lancar berjalan,” ujarnya.

Usaha lain yang dilakukan untuk kenyamanan transportasi wisatawan, ia juga ingin memberlakukan pembatasan jam lintas bagi truk pengangkut pasir yang selama ini masih bebas beroperasi.

Menurutnya truk pengangkut pasir kerap menjadi penghambat arus lalu lintas.
Terkadang para pengguna jalan menjadi tidak sabar menunggu dan memutuskan untuk menyalip truk sehingga truk cukup berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya