SOLOPOS.COM - Wisatawan di Pantai Baron Gunungkidul (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Gunungkidul masih butuh banyak perhatian

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul menilai sektor pariwisata masih banyak yang harus diperbaiki. Hal ini disampaikan dalam audiensi dengan Komisi B DPRD Gunungkidul yang digelar di ruang rapat komisi pada Senin (5/9/2016).

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Ketua PHRI Gunungkidul Karnilasari mengatakan, meski sektor wisata sudah berkembang dengan baik, namun masih banyak yang harus diperbaiki. Upaya ini dibutuhkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap wisatawan yang berkunjung.

Dia mengatakan, untuk sekarang masih banyak infrastruktur yang belum memadai yang berdampak terjadinya kemacetan saat musim liburan. Masalah ini, lanjutnya, baru dari sisi tampilan, sebab di sisi usaha juga belum berjalan baik karena adanya tingkat persaingan usaha atau masalah perizinan yang dirasa masih berbelit.

Ia pun berpendapat dari akumulasi permasalah itu, jika tidak ditangani maka bisa berdampak terhadap masa depan pariwisata di Gunungkidul. Terlebih lagi adanya recana pemindahan Bandara Adi Sutjipto ditakutkan Karnilasari juga akan berpengaruh terhadap tingkat kunjungan saat pemindahan tersebut dilakukan.

“Harus ada solusi sehingga jalannya wisata bisa lebih baik lagi. Sebab, jika terus dibiarkan kenyamanan yang dirasakan pengunjung bisa berkurang,” kata Karnilasari dalam audiensi, tersebut.

Hal senada diungkapkan oleh Slamet, anggota PHRI Gunungkidul yang ikut dalam audiensi. Menurut dia, masih banyak pekerjaan rumah yang dimiliki pemkab dalam rangka pengembangan sektor pariwisata.

Contoh konkret dari masalah ini bisa dilihat masih banyaknya kawasan pantai yang terlihat kumuh dan kurang penataan. Sementara itu, dari sisi aturan, keberadaan perda juga urung ditindaklanjuti dengan upaya penegakan sehingga menambah kesemerawutan di kawasan pantai.

“Salah satu kesemerawutan ini bisa dilihat di Pantai Baron. Saya berharap ada penataan biar lebih rapi dan bersih,” kata pemilik penginapan di Pantai Baron, Desa Kemadang, Tanjungsari ini.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi B DPRD Gunungkidul Edi Susilo mengaku berterimakasih atas masukan yang diberikan oleh PHRI. Hasil audiensi ini rencananya akan dijadikan bahan dalam rapat koordinasi dengan SKPD terkait. “Catatan yang diberikan nanti juga akan diberikan ke SKPD untuk segera ditindaklanjuti,” kata Edi.

Ditambahkannya, masukan dari PHRI ini juga akan dijadikan bahan penyusunan program legislasi daerah tentang penataan kawasan wisata. “Prolegda ini dibentuk salah satunya untuk mengakomodasi pengembangan wisata yang lebih baik lagi,” kata Politikus PAN ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya