SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan saat bermain air di objek wisata cave tubing Kalisuci di Desa Pacarejo, Semanu. Kamis (18/5/2017). (IST)

Wisata Gunungkidul, Kalisuci memperhatikan kelestarian lingkungan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Pengelola wisata cave tubing Kalisuci di Desa Pacarejo, Semanu benar-benar memperhatikan ekosistem dan kelestarian lingkungan di obyek wisata tersebut. Setiap harinya pengunjung yang diperbolehkan melakukan penyusuran maksimal 250 orang.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalisuci Yanto mengatakan, pengelola benar-benar memperhatikan ekosistem dan kelestarian lingkungan di sekitar obyek. Hal ini dilakukan agar keberadaan alam di sekitar obyek tetap lestari dan tidak mudah rusak karena kedatangan pengunjung.

“Kita terus berusaha sehingga keberadaan obyek wisata Kalisuci tidak sekadar untuk memeroleh pendatapan, namun juga tetap memperhatikan faktor kelestarian lingkungan,” kata Yanto kepada wartawan, Jumat (19/5/2017).

Menurut dia, ada beberapa cara untuk menjaga ekosistem alam di Kalisuci. Salah satunya dengan melakukan pembatasan terhadap jumlah pengunjung yang datang. “Setiap harinya kita batasi dan hanya diperbolehkan sebanyak 250 orang yang masuk. Selebihnya harus mengantre di hari berikutnya,” ujarnya.

Yanto menambahkan, pembatasan ini tidak hanya menyangkut terhadap jumlah. Sebab batas maksimal 250 orang ini tidak dimasukan secara bersama-sama. Adapun teknisnya, cave tubing dibagi dalam beberapa kelompok dengan setiap anggota maksimal 20 orang. “Kita buat kelompok dan dilakukan sacara bergantian dengan jeda waktu antara kelompok satu dengan yang lain selama 20 menit,” paparnya.

Menurut dia, dalam pelaksanaan wisata menyusuri perut bumi ini faktor keselamatan juga sangat diutamakan. Para pengunjung yang akan melakukan penyusuran harus menggunakan alat pengaman diri yang disediakan oleh pengelola. “Penyusuran tidak dilakukan dengan sembarangan karena kami juga melakukan pembatasan usia bagi pengunjung. Untuk sekali susur, dengan panjang rute sekitar 700 meter dibutuhkan maksimal dua jam,” katanya lagi.

Meski keberadaan objek wisata Kalisuci tak seramai objek lainnya, wisata susur gua ini sudah dikenal sampai macanegara. Salah seorang wisatawan asal Filipina, Eby mengaku senang dapat berkunjung ke Indonesia, khusunya menyusuri Kalisuci. Menurut dia, selain keindahan alam, obyek ini memberikan berbagai tantangan mulai dari saat turun ke aliran sungai, penyusuran hingga titik finish dibutuhkan nyali. Pasalnya obyek tersebu masuk ke dalam kategori ekstrim karena kondisi geografis yang penuh tantangan.

“Meski lelah, saya sangat senang. Jika ada lagi kesempatan main ke Gunungkidul, maka saya akan merasakan kembali sensasi di Kalisuci,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya