Jogja
Jumat, 2 Oktober 2015 - 06:20 WIB

WISATA GUNUNGKIDUL : Tiga Daerah Sepakati Pengembangan GGN

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyerahan sertifikat 'Gunungsewu Global Geopark, yang diraih oleh Kabupaten Gunungkidul, dari Budi Martono selaku General Manager Global Geopark Indonesia kepada Pelaksana tugas Bupati Gunungkidul, Budi Antono, Kamis (30/9/2015), di Rumah Makan Moro Joglo, Karangrejek, Wonosari. (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Wisata Gunungkidul diwarnai dengan keberadaan GGN

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Tiga daerah, yakni Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Wonogiri sepakat bersama mengelola dan mengembangkan Gunungsewu Global Geopark Indonesia.

Advertisement

Penjabat Bupati Gunungkidul, Budi Antono menjelaskan ketiga daerah pada Selasa (29/9/2015) sepakat mengelola Geopark Gunungsewu bersama. Kesepakatan yang dicapai setidaknya terdiri dari lima poin.

Pertama, mengenai perencanaan tindak lanjut pengembangan dan pelestarian Geopark Gunungsewu. Meliputi penentuan logo geopark dengan bentuk mirip goro-goro, dengan tulisan jawa ‘memayuhayuning bawono’ menggunakan aksara jawa.

Kedua, penyerahan sertifikat GGN Gunungsewu dilakukan di Provinsi Jawa Tengah. Meski demikian tidak menutup kemungkinan dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Advertisement

Ketiga, masing-masing pihak menyusun konsep naskah perjanjian kerjasama dengan mengacu pada matriks.

“Keempat kelembagaan pengelolaan Geopark sudah ada, untuk dukungan kelembagaan administrasi dan promosi menjadi tanggung jawab masing-masing dengan anggaran sebesar Rp200 juta. Sedangkan untuk pembiayaan yang sifatnya lebih luas, harus ditanggung tiga propinsi dan tiga kementerian, ditentukan sesuai dengan tugas kewenangannya,” paparnya pada Kamis (1/10/2015) di sela temu media pemaparan prestasi masuknya Gunungsewu Global Geopark dalam Global Geopark Network (GGN).

Kelima, pertemuan lanjutan untuk membahas draft perjanjian kerjasama pengembangan dan pelestarian Geopark Gunungsewu hasil gabungan dari masing-masing pemerintah, akan dilakukan di Semarang. Moto yang diusung dalam langkah ini yakni memuliakan warisan bumi untuk kesejahteraan masyarakat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif