SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Suasana trotoar dan jalan Malioboro terlihat lengang di hari pertama memasuki bulan Ramadan 1437H, Senin (06/06/2016). Pemandangan ini saat deretan warung tenda yang menjadi sentra kuliner pada siang hari ini tutup sementara. Tutupnya warung tenda juga menjadi bagian dari rasa toleransi kepada umat muslim yang sedang menunaikan ibadah puasa ramadan.

Wisata Jogja di Jalan Malioboro lengang pada awal bulan puasa

Harianjogja.com, JOGJA- Hari pertama puasa disikapi sejumlah PKL Malioboro, penarik becak dan andong dengan libur beraktivitas. Malioboro yang biasanya ramai dengan hiruk pikuk pedagang dan wisatawan pun terasa berbeda Senin (6/6/2016).

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Malioboro sepi. Deretan warung yang biasa buka di sisi timur trotoar tak beroperasi. Di hari biasa, sisi trotoar bertegel merah yang memanjang dari depan Inna Garuda sampai sekitar Ketandan dipadati pedagang makanan dan minuman. Aroma menu gorengan pun biasanya mudah tercium kali ini absen. Hanya beberapa warung saja yang masih beroperasi, terutama yang berada di depan kompleks Kepatihan.

Sepinya Malioboro juga terasa dari turun drastisnya jumlah pengemudi becak dan andong yang mangkal. Biasanya, tanpa menunggu hari libur sekalipun andong-andong wisata akan parkir berjajar di sisi barat Malioboro. Di sela-selanya, penarik becak akan berkeliaran menawarkan jasanya kepada setiap wisatawan yang melintas. Di awal puasa kemarin jumlah mereka bisa dihitung dengan jari.

“Memang pada libur, kan ini hari pertama puasa. Ada yang dapat edaran untuk libur ada yang memang kepingin libur,” kata salah seorang pedagang bakso dan es kelapa muda yang tetap beroperasi, Supatmi.

Pedagang yang sudah mulai berjualan di Maliboro sejak 2003 ini menuturkan, setiap tahun pedagang di sisi utara sekitar depan DPRD DIY menerima edaran untuk tutup di awal puasa. Mereka pun mematuhinya, beberapa pedagang yang lain meskipun tak mendapatkan edaran serupa memilih ikut tutup. Terlebih di awal puasa tak banyak pengunjung yang datang ke Malioboro pada siang hari.

Hari ini atau besok, seluruh pedagang akan kembali beraktivitas seperti biasa. Namun mereka kemungkinan akan mengurangi persediaan dagangan karena jumlah pengunjung yang akan menurun selama puasa.

Supatmi pun mengakui pengunjung Malioboro kemarin tak terlalu ramai. Namun dia memilih untuk tetap beroperasi. Selain tak menerima edaran untuk libur sementara, dia juga tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi renovasi trotoar sisi timur Malioboro. Saat area jualannya nanti direnovasi para PKL sudah diminta untuk libur berdagang selama sekitar dua bulan sampai renovasi usai.

“Lumayan untuk tambah-tambah tabungan selama libur dua bulan nanti,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya