Jogja
Rabu, 2 Maret 2016 - 14:20 WIB

WISATA JOGJA : Pariwisata Jogja Butuh Bandara Baru

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bandara Adisutjipto (JIBI/Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya)

Wisata Jogja membutuhkan fasilitas transportasi yang lebih luas dan nyaman

Harianjogja.com, JOGJA—Keberadaan bandara baru yang lebih luas dan nyaman sangat diperlukan DIY terutama untuk menarik wisatawan asing. Hal itu, akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi DIY dari sektor pariwisata.

Advertisement

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM A Tony Prasetiantono PhD mengungkapkan, penggerak pariwisata di dunia adalah turis asal Tiongkok. DIY harus bisa menangkap peluang tersebut, salah satunya dengan menyediakan bandara yang representatif.

“Masak kita enggak punya garbarata. Itu tetap mengganggu,” ungkap dia ketika ditemui di Hotel Neo+Awana, Jogja, Senin (29/2).

Adanya bandara yang lebih bagus akan memungkinkan turis asing langsung ke Jogja. Selama ini mereka terkendala salah satunya oleh konektivitas. Ia berharap, bandara bisa diselesaikan tepat waktu. Akan sayang sekal jika DIY melewatkan kesempatan ini.

Advertisement

Pembangunan bandara harus dipercepat dan jika memungkinkan bisa dimulai pada tahun ini. DIY harus memiliki bandara dengan runway yang lebar dan panjang sehingga pesawat-pesawat lebar bisa mendarat langsung di DIY misalnya dari Shanghai dan Beijing.

“Orang Asia Timur punya filosofi hidup kalau sudah punya uang ya senang-senang, travelling,” papar dia.

Turis terbesar yang mengunjungi Bali berasal dari Tiongkok. DIY memiliki daya tarik yang serupa sehingga memiliki potensi yang besar. DIY juga harus memanfaatkan melejitnya perekonomian di Tiongkok.

Advertisement

Kepala Dinas Pariwisata Aris Riyanta pernah mengatakan, hal yang cukup mendasar bagi dunia pariwisata adalah aspek aksesibilitas. Kemudahan untuk mencapai destinasi wisata akan mempengaruhi banyaknya kunjungan. Bandara merupakan pendukung aksesibilitas.

“Orang yang menuju DIY dari dalam negeri dan luar negeri semakin mudah dengan adanya bandara baru,” ujar dia.

Bandara Adisutjipto selama ini baru melayani penerbangan luar negeri dari Singapura dan Malaysia. Kehadiran bandara baru yang merupakan bandara internasional sangat memungkinkan penerbangan langsung (direct flight) dari berbagai negara karena pesawat berbadan lebar bisa masuk, misalnya dari Filipina, Thailand, Perth, dan Tiongkok.

Adanya bandara baru diperkirakan bisa menambah kunjungan wisata sebesar 10% hingga 15% untuk wisatawan nusantara pada 2019 nanti, sedangkan wisatawan asing diperkirakan naik 10% hingga 20%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif